Sukses

13 Tenaga Medis Padang Panjang Positif Corona, Ini Riwayat Perjalanannya

Kota Padang Panjang, Sumatera Barat merupakan salah satu daerah yang bertahan dari penyebaran pandemi corona, sebelum akhirnya pada 30 April 2020 sebanyak 13 tenaga medis di zona hijau itu dinyatakan positif Covid-19.

Liputan6.com, Padang Panjang - Kota Padang Panjang, Sumatera Barat merupakan salah satu daerah yang bertahan dari penyebaran pandemi corona, sebelum akhirnya pada 30 April 2020 sebanyak 13 tenaga medis di zona hijau itu dinyatakan positif terjangkit Covid-19.

Ke-13 tenaga medis tersebut, merupakan petugas di RSUD Padang Panjang, mereka tertular dari salah seorang pasien asal Kabupaten Tanah Datar, NS (29) yang saat ini dirawat di RSUP M Djamil Padang.

"Sebelumnya NS dirawat di RSUD Padang Panjang, dan akhirnya dirujuk ke M Djamil," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Nuryanuwar kepada Liputan6.com, Jumat (1/5/2020).

NS pertama kali datang ke RSUD Padang Panjang pad 19 April 2020 dengan keluhan demam, batuk dan mual. Pasien dalam kondisi hamil 34 minggu. Dokter mendiagnosanya dengan penyakit tipus dan ISPA.

Kemudian setelah membaik NS dipulangkan, lalu pada 22 April 2020 ia kembali diperiksa di RSUD Padang Panjang, akhirnya dilakukan rapid tes dengan hasil negatif, NS kembali dipulangkan.

Kunjungan NS ke-3 kali di RSUD Padang Panjang 23 April 2020 ke Poli Bidan namun di arahkan ke IGD, karena NS baru pulang dari Jakarta 2 bulan lalu. Setelah diperiksa dokter, ia kembali dipulangkan.

Pada kunjungan terakhir NS dirujuk ke RSUP M Djamil Kota Padang. Total dilakukan 3 kali rapid tes kepada NS dengan hasil negatif, namun hasil swabnya setelah itu dinyatakan positif terjangkit virus corona Covid-19.

Kini 13 tenaga medis yang diduga terpapar oleh NS, dikarantina di RSUD Padang Panjang. Hasil uji laboratorium mereka ke luar pada Kamis 30 April 2020 sore.

Sebenarnya, kata Nuryanuwar ada total 70 orang yang diuji sampelnya berdasarkan riwayat kontak dengan NS warga Tanah Datar itu, kemudian yang dinyatakan positif adalah 13 tenaga medis RSUD Padang Panjang.

Selain kemungkinan terpapar dari NS, lanjutnya juga bisa dari suaminya karena yang bersangkutan kini juga positif dan dirawat di RSUP M Djamil Padang.

"Semua tenaga medis yang positif ini tidak memiliki gejala seperti demam dan sesak napas," ujarnya.

Sementara Direktur RSUD Padang Panjang dr. Ardoni menyebut sejak hasil swab NS dinyatakan positif, tenaga kesehatan dan petugas yang sebelumnya kontak dengan NS sudah dilakukan karantina di lokasi yang sudah disiapkan.

"Meski demikian sebelum dikarantina, tenaga kesehatan tentu melakukan kontak fisik dengan orang lain, ini sedang ditelusuri," kata Ardoni.

Pihaknya mengaku, hasil positif 13 tenaga kesehatan ini di luar dugaan karena jauh sebelumnya, Pemko Padang Panjang sudah berusaha semaksimal mungkin menjaga dan melindungi masyarakat dari penularan virus corona Covid-19 ini melalui berbagai upaya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantuan Baru Mulai Disalurkan

Memasuki hari ke-9 Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) di seluruh daerah di Sumbar, bantuan langsung tunai dari provinsi segera disalurkan di Padang Panjang, Sawahlunto dan Kabupaten Agam.

"Sementara daerah lain masih menunggu data dari pemerintah daerah," kata Juru Bicara Penanganan Corona di Sumbar, Jasman Rizal.

Bantuan Langsung Tunai ini diberikan Rp600 ribu per KK setiap bulan, bantuan diberikan selama tiga bulan mulai April hingga Juni.

Bantuan di antar langsung ke rumah masyarakat menggunakan jasa pos, lanjutnya masyarakat tinggal menunggu di rumah masing-masing.

Di Sumbar, jumlah penerima Bantuan Langsung Tunai dari provinsi sebanyak 119.970 KK. Sementara masyarakat lain yang terdampak juga akan dibantu melalui dana pusat, kemudian Program Keluarga Harapan, dan dana pemerintah kabupaten/kota.

"Kita sudah kerjasama dengan PT Pos Indonesia untuk menyalurkan bantuan," Jasman menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.