Sukses

Karantina Mandiri di Rumah, 4 Mantan OTG Covid-19 di Mamuju Kelaparan

Kejadian tidak menyenangkan dialami empat orang mantan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Liputan6.com, Mamuju - Kejadian tidak menyenangkan dialami oleh empat Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19 di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Mereka yang tengah menjalani karantina mandiri di kediamannya harus menahan lapar, tidak ada kurir yang mau mengantarkan pesanan mereka.

Mereka baru saja diperbolehkan pulang setelah menjalani masa isolasi selama 14 hari di RSUD Regional Sulawesi Barat. Berdasarkan hasil tes spesimen swab yang diumumkan oleh pihak gugus tugas penangan Covid-19 Sulawesi Barat, mereka dinyatakan negatif Covid-19 pada 21 April lalu.

"Mereka menelepon ke keluarganya kalau sedang kelaparan, keluarganya minta bantuan di luar. Mereka pesan makanan tidak ada kurir yang mau antarkan," kata Ketua Relawan Yayasan Marandang Muh Ansyari Irianto saat dihubungi Liputan6.com, Senin (27/04/2020) malam.

Sejumlah kurir tidak mau mengantar pesanan mereka karena tahu lokasi itu merupakan kediaman OTG Covid-19, meski dinyatakan negatif. Karena, beberapa waktu lalu mereka dijemput langsung oleh gugus tugas bersama seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang serumah dengan mereka untuk menjalani isolasi di RSUD Regional Sulawesi Barat.

Ansyari menuturkan, pihaknya menerima informasi mengenai pasien karantina mandiri yang sedang kelaparan itu sekitar pukul 22.00 Wita. Mereka pun dengan sigap berkoordinasi dengan gugus tugas penaganan Covid-19 Mamuju untuk segera memberi bantuan.

"Menurut pengakuan tetangga pasien, mereka tidak tahu kalau pasien sudah pulang ke rumah, karena tidak ada info yang mereka terima. Ke depannya mereka pun siap membantu jika ada kebutuhan pasien," tutur Ansyari.

Sementara itu, Sekretaris Gugus Tugas Penaganan Covid-19 Mamuju Muhammad Ali Rahman mengatakan, setelah mendapatkan informasi adanya kejadian itu, pihaknya langsung bergerak menuju ke lokasi untuk memberikan bantuan.

"Secara tugas, tanggung jawab dan kemanusiaan, kita wajib membantu dan menolong mereka. Sesuai arahan pimpinan kami, harus cepat bergerak untuk penanganan Covid-19," tutup Ali Rahman.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.