Sukses

UNDP Puji Aksi Jawa Barat Menangani Corona Covid-19

United Nations Development Programme (UNDP) di Indonesia memuji langkah Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menangani virus Corona Covid-19 di Jabar.

Liputan6.com, Bandung United Nations Development Programme (UNDP) di Indonesia memuji langkah Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menangani virus Corona Covid-19 di Jabar.

Country Director of UNDP in Indonesia Christophe Bahuet mengatakan, Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang paling terdampak Covid-19. Chris berkata, pihaknya pun melihat banyak respons baik yang dilakukan Jabar di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil.

"Kami sudah melihat bagaimana Pemerintah Jawa Barat merespons dan bertindak dan kami menemukan banyak aksi menarik," kata Chris dalam paparannya melalui video conference bersama Ridwan Kamil, Senin (274/2020).

Chris menyebutkan salah satu penanganan Jabar terhadap virus Corona dengan menghadirkan aplikasi Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar). Menurutnya, Pikobar sangat futuristik menunjukkan bagaimana pemerintah daerah bekerja di masa depan.

“Setelah Covid-19 berakhir, ini akan menjadi cara pemerintah daerah bekerja secara digital. Dan cara bekerja kalian akan menjadi pemimpin dalam inovasi," ucapnya.

Ia pun menegaskan bahwa Badan Program Pembangunan PBB siap bekerja sama dengan pemerintah pusat terus mendukung warga Indonesia dalam melawan Covid-19. Setelah mengamati dampak kesehatan dan sosial-ekonomi, UNDP pun memberikan masukan dan rekomendasi kepada pemerintah daerah.

"Dan ada banyak pelajaran yang didapat dari Jawa Barat yang bisa kami bagi kepada pemerintah daerah lain di Indonesia maupun (kawasan) Asia Pasifik," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masih Terus Cari Solusi

Sementara itu, terkait aplikasi Pikobar, Ridwan Kamil menjelaskan bahwa aplikasi tersebut digunakan sebagai wadah bagi masyarakat dalam mengetahui progres Covid-19, melakukan donasi, mendaftar menjadi relawan, hingga aduan bagi warga yang merasa berhak namun belum mendapatkan bantuan sosial.

"Kami juga memohon masukan UNDP terkait pandangan Jabar dalam penanggulangan Covid-19 ini dan juga arahan dari UNDP terkait data dan perkembangan terbaru terkait Covid-19," ucapnya.

Emil, sapaan akrabnya berujar bahwa pihaknya pun masih terus berupaya mencari solusi tepat untuk melawan pandemi ini.

"Seperti yang kita ketahui, pandemi Covid-19 ini menjadi isu global, berdampak bagi sektor harian hingga industri. Semua pemimpin di setiap provinsi pun menghadapi tantangan yang sama seperti kami," ucap Emil.

Emil menuturkan bahwa Jabar tidak memiliki teladan yang pasti dalam menangani Covid-19. Setiap hari, pihaknya melakukan eksperimen dan coba menyimpulkan apa yang  telah dilakukan hingga saat ini.

"Contohnya, Jabar adalah provinsi pertama yang melakukan tes berbasis metode PCR (Polymerase Chain Reaction) ketika saat itu semua (uji) PCR dipusatkan di Jakarta. Jadi kami membeli tes kit dari Korea Selatan, dua minggu setelah kami melakukan itu, pemerintah pusat mengubah aturan menjadi desentralisasi PCR (di daerah)," ucapnya.

Simak video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.