Sukses

Dokter Spesialis di Jateng Berkurang Drastis Akibat Terjangkit Covid-19

Mayoritas dokter yang terjangkit Covid-19 kini menjalani karantina di Hotel Kesambi merupakan dokter spesialis

Liputan6.com, Semarang - Penanganan penularan Covid-19 di Jawa Tengah, kembali menghadapi tantantang serius. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatatkan jumlah dokter spesialis berkurang banyak.

Ketua IDI Kota Semarang, Elang Sumambar, mengatakan mayoritas dokter yang terjangkit Covid-19 kini menjalani karantina di Hotel Kesambi merupakan dokter spesialis. 

"Kondisinya baik, dia tanpa gejala atau OTG. Tapi setelah diperiksa, dipastikan positif tertular Covid-19. Sekarang dikarantina di Hotel Kesambi bersama 40 lebih dokter lainnya. Yang 40 orang juga sudah dinyatakan positif," kata Elang, Jumat (17/4).

Dengan kondisi seperti itu, katanya maka jumlah dokter yang bertugas merawat pasien virus Corona kini berkurang drastis.

"Yang spesialis yang kena banyak, hampir merata. Padahal mereka sudah pakai APD. Tapi toh masih kena juga," tambahnya.

Dr Elang Sumambar menjelaskan, dalam kondisi diisolasi kesehatan dr ZM masih cukup baik. Dr ZM yang sehari-harinya menjadi dokter spesialis bedah dinyatakan positif terkena virus Corona dari kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).

Terkait kondisi itu, sejumlah dokter mengubah teknik layanan konsultasi kesehatan. Jika sebelumnya pasien datang. Kali ini, disediakan konsultasi jarak jauh dengan pasien.

"Saya harap dokter yang tugasnya di Faskes kesehatan tingkat pertama bisa menerima layanan jarak jauh dari pasiennya. Itu bisa mengurangi resiko penularan dari pasien ke dokter," ucapnya.

"Konsultasi sekaligus perilaku jaga jarak ini harus kita galakan lagi. Karena saya lihat kemarin-kemarin banyak masyarakat yang berkerumun di puskesmas. Ini sangat beresiko," katanya.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Startup Layanan Konsultasi Kesehatan

Banyaknya dokter yang terkena virus Corona, membuat starup penyedia konsultasi kesehatan geratis Hellofit kebanjiran pertanyaan terkait gejala-gejala Covid-19.

Vincent Geraldi, Founder dan CEO Hellofit, saat menyerahkan bantuan 35 juta masker untuk Jawa Tengah menjelaskan, pengguna starup banyak yang konsultasi terkait kesehatan pernapasan.

"Makin banyak yang konsultasi pernapasan dan sekitar Corona. Paling banyak terkait gejala," kata Vincent.

Banyaknya konsultasi lewat hellofit makin banyak paska adanya dokter yang sakit tertular virus Corona. "Konsultasi gratis. Dan bisa dilakukan kapan pun. Jadi yang sedang WFH dan isolasi mandiri pun bisa tanya," tambahnya.

Tidak saja menyediakan konsultasi geratis. Di Jawa Tengah yang jumlah pasien positif Covid-19 lebih dari 200 orang Hellofit membantu di Kota Solo dan RSUP Dr Kariadi Semarang dan provinsi Jateng.

Bantuan yang diberikan berupa alat pelindung diri (APD) senilai Rp 750 juta. 

"Bantuan yang diberikan berupa 1.000 masker N95, 500 baju hazmat, 200 kacamata pelindung, 10.000 masker antivirus, 5.000 surgical mask, 500 face shield, dan 5.000 hand sanitizer senilai Rp 750 juta," tambahnya.

 

3 dari 3 halaman

Pencegahan Penularan Covid-19

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan pencegahan dan pemutusan rantai penyebaran virus Corona menjadi bagian paling penting yang harus dilakukan.  Penanggulangan Covid-19 harus dilaksanakan secara cepat dan tepat. Sebab, jika tidak, pandemi ini akan semakin sulit diatasi. 

Oleh sebab itu, Ganjar  bersyukur ada bantuan dan kepedulian dari Founder dan CEO Hellofit, Vincent Geraldi. Menurut Ganjar, berbagai hal memang sudah disiapkan, tapi uluran tangan selalu dibutuhkan.

Sebab itu, dia sangat menghargai bantuan yang diberikan Hellofit kepada warga Jawa Tengah. Ganjar menyebut penghargaan yang diberikan kepada para dokter dan tenaga medis ini memang benar-benar luar biasa. Bantuan seperti ini menjadi bukti dukungan dan penyemangat bagi para tenaga medis. 

Di lain pihak, pemerintah juga telah mewajibkan masyarakat menggunakan masker dan menjaga jarak atau physical distancing. 

"Bantuan masker sangat dibutuhkan warga yang belum punya. Jadi bantuan seperti ini amat saya hargai. Saya tidak pernah menghitung jumlahnya, tapi saya melihat ketulusan, keikhlasan membantu untuk rasa kemanusiaan. Bantuan ini pasti sangat membantu, khususnya bagi tenaga medis yang berada di benteng terakhir," kata Ganjar Pranowo.

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.