Sukses

Kasus Positif Bertambah 3, Transmisi Klaster Ijtima Tablig Gowa Mengancam Gorontalo

Hasil swab laboratorium terbaru yang dikirim ke Makassar menunjukkan, 3 orang dari klaster Ijtima Tablig Gowa dinyatakan positif virus corona.

Liputan6.com, Gorontalo - Juru bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Gorontalo, Darda Daraba, Rabu (15/4/2020) mengkonfirmasi data terbaru terkait hasil swab laboratorium di Makassar. Hasilnya 3 orang dinyatakan positif virus corona, sehingga kasus positif di Gorontalo bertambah menjadi 4 orang.

"Informasi disampaikan kepala Balai Besar Laboratorium Makassar bahwa terdapat tiga kasus baru yang sudah kita kirim ke Makassar pekan lalu," ucap Darda.

Ketiga orang itu antara lain dua orang dari Kota Gorontalo, dan satu orang dari Kabupaten Pohuwato. Ketiganya diketahui sebagai jemaah yang hadir Ijtima Tablig Gowa, Sulawesi Selatan.

"Dua orang yang di Kota Gorontalo ini, satunya memiliki riwayat kontak dengan jemaah Tablig Ijtima Gowa. Kemudian satunya ibu, satu rumah. Suami istri," ujarnya.

Yang mengkhawatirkan, kata Darda, ketiga warga yang positif virus corona itu merupakan orang tanpa gejala. Dalam artian, kondisi mereka dalam keadaan normal tanpa keluhan demam tinggi, sesak napas, serta batuk, namun dinyatakan positif.

"Sesuai protokol kesehatan, mereka tetap menjalani isolasi. Dan saat ini mereka sudah berada di Asrama Haji Provinsi Gorontalo," ungkapnya.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pembatasan Sosial

Bertambahnya jumlah pasien positif Covid-19 menjadi 4 orang di Provinsi Gorontalo, membuat pemda setempat sepakat untuk mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ke pusat.

Kepastian itu disampaikan Gubernur Rusli usai menggelar video confrence dengan bupati/walikota serta unsur Forkopimda di Posko Gugus Tugas. Semua kabupaten/kota, Forkopimda, perguruan tinggi beserta tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat sepakat mengusulkan Gorontalo segera melakukan PSBB.

"Semua menginginkan, mengajukan dan membuat argumentasi kondisi daerah dan mengusulkan PSBB, pembatasan sosial berskala besar,” ucap Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat konfrensi pers.

Sementara itu, Kepala Bapppeda Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki menjelaskan, usulan PSBB di Gorontalo tidak merujuk pada jumlah kasus positif corona. Meski hingga saat ini baru empat kasus, katanya, namun kajian epidemologi memperkirakan kasus corona akan lebih besar jika tidak dilakukan PSBB.

Potensi penyebarannya bisa tinggi, di sisi lain fasilitas kesehatan kita sangat terbatas. Baik sarana dan tenaga medis maupun perlengkapan. Sehingga kata Budy, kita sangat khawatir dan jika itu terjadi maka kita tidak bisa menangani peningkatan pasien.

"Jadi tidak berangkat dari kasus seperti daerah lain, tapi proyeksi peningkatan kasus,” urainya.

Sebagai konsekuensi jika PSBB disetujui, pemda dan pemprov sudah menyiapkan Jaring Pengaman Sosial. Bantuan menyasar 84.181 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) selama tiga bulan ke depan. Data tersebut dihimpun berdasarkan usulan dari Kabupaten dan Kota.

Pemprov Gorontalo juga optimis jika stok pangan daerah aman ketika akan PSBB. Sebagai contoh untuk ketersediaan beras, ditaksir cukup untuk kebutuhan 120 hari ke depan. Taksiran itu belum termasuk panen padi periode Mei-Juni.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.