Sukses

Pagi Berbagi Susu Penangkal Corona Ala Emak-Emak Peternak Sapi Perah Lereng Merapi

Peternak sapi perah di Dusun Boyong, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, yang dimotori Bu Amin Sarjito berniat membagikan susu sapi sebanyak 2.500 kap sampai 3.000 kap untuk warga khususnya balita yang tinggal di lereng Gunung Merapi

Yogyakarta - Sejak beberapa bulan terakhir ini, masyarakat digemparkan oleh wabah virus Corona atau Covid-19 yang kini sudah mulai merambah ke wilayah Yogyakarta.

Semua masyarakat mulai dari anak-anak hingga orang tua dibuat takut terkena virus jahat tersebut. Kondisi demikian ini, berdampak pada semua sisi kehidupan. Baik dari sisi perilaku sehari-hari tentang kesehatan dan kebersihan, tetapi berdampak pula pada sektor ekonomi.

Imbauan "di Rumah saja" atau "Bekerja di Rumah" untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona Covid-19 ini berdampak pada sepinya pasar, tempat wisata, sepinya hotel, sepinya aktivitas jalan sehingga semua sektor terkena imbasnya.

Petani tidak bisa pergi ke sawah, peternak sapi perah tidak bisa menjual susu sapi kecuali di koperasi. Sementara pedagang eceran sudah tidak ada yang berjualan. Sehingga hasil produksi mereka melimpah, karena nyaris tidak ada yang membeli. Padahal susu segar dan bergizi ini bisa membuat anak-anak hidup sehat dan cerdas.

Untuk membantu anak-anak minum susu, maka paguyuban peternak sapi perah di Dusun Boyong, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, yang dimotori Bu Amin Sarjito berniat membagikan susu sapi sebanyak 2.500 kap sampai 3.000 kap untuk warga khususnya balita yang tinggal di lereng Gunung Merapi.

Susu sapi yang dibagikan ke warga tersebut, merupakan hasil perahan sendiri yang kebetula para peternak sapi perah di lereng gunung Merapi 'trenyuh' melihat kondisi ini. Anak-anak yang biasa bermain di ruang pablik atau di halaman rumah sudah tidak ada lagi karena takut tertular virus Corona Covid-19.

Maka untuk menjaga stamina warga tetap prima, Bu Amin salah seorang peternak sapi perah berinisiatif membagikan sebagian susu sapi kepada warga yang membutuhkan. Mengingat sejak beberapa pekan ini, mereka tidak bisa kemana-mana sehingga asupan gizi mereka kurang terutama gizi untuk anak-anak.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Posko Covid-19

"Kami senang karena ajakan kami ini disambut baik oleh para peternak sapi perah lainnya, bahkan para peternak sapi perah mendukung kegiatan bagi-bagi susu sapi ini,'' ujar Bu Amin yang memiliki 10 ekor sapi perah.

''Kebetulan desa kami juga dikenal sebagai penghasil susu sapi,'' tambahnya.

Warga di desa itu hampir semua memiliki sapi perah, sehingga wajar bila dusun yang letaknya tidak jauh dari museum Merapi ini dikenal sebagai penghasil susu sapi nomer 'wahid' di Yogyakarta.

"Dalam kondisi sulit ini, kami hanya ingin berbagi kasih kepada sesama'," katanya lagi.

Susu tersebut dibagikan kepada ibu-ibu yang sedang menyusui atau kepada anak-anak dan warga yang betugas di posko jaga yang ada diujung pintu masuk desa. ''Sejak muncul virus Corona warga membuat posko,'' katanya.

"Saya pikir mereka juga perlu gizi, agar stamina mereka tetap terjaga. Karena mereka tidak hanya berjaga dari orang luar masuk desa, tapi juga berjaga-jaga dari semburan awan panas gunung Merapi. Kebetulan beberapa hari terakhir ini Merapi sering batuk," katanya lagi.

Ketua Paguyuban Anggoyuh Makmur, Boyong, Siswo Sutrisno, pembagian susu ini tidak ada maksud apa-apa hanya para peternak merasa prihatin terhadap kondisi yang sedang terkena wabah virus Corona. Untuk membantu warga, peternak sapi perah Dusun Boyong Bagi-bagi susu.

"Bagi-bagi susu dan masker ini, tidak mempunyai motivasi apa-apa hanya peduli saja dengan kondisi yang sedang terjadi saat ini. Jujur kami tidak mempunyai motivasi apa-apa, kami hanya ingin berbagi kasih tidak lebih," katanya lagi.

Ternyata aksi yang mereka lakukan ini, mendapat sambutan hangat anak-anak muda dan warga setempat. "Allhamdulllillah kegiatan kami ini mendapat dukungan anak-anak muda Desa, tanpa merek kami tidak bisa apa-apa," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.