Sukses

Pasar Sepi Pembeli, Disdag Mamuju Tawarkan Solusi Pesan Antar

Imbas wabah virus corona, pasar tradisional di Mamuju mulai sepi karena masyarakat mulai jarang keluar rumah untuk berbelanja.

 

Liputan6.com, Mamuju - Imbas kebijakan physical distancing demi mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) mulai dirasakan pedagang pasar tradisional di Mamuju, Sulawesi Barat. Proses jual beli tatap muka mulai sepi, masyarakat sudah jarang keluar rumah untuk berbelanja.

Wandi seorang penjual ayam potong di Pasar Regional Mamuju mengaku, sejak mewabahnya corona Covid-19, omset penjualan ayam potongnya berangsur turun. Hal itu disebabkan masyarakat yang enggan keluar rumah, apalagi ke pasar untuk berbelanja.

"Sudah satu bulan terakhir penjualan ayam potong sepi pembeli. Dan kami terancam gulung tikar akibat dampak dari wabah virus Corona ini,” kata Wandi kepada Liputan6.com, Senin (6/4/2020).

Wandi mengungkapkan, omset penjualan ayam potongnya terjun bebas hingga menyentung angka 80 persen sejak virus mematikan itu mewabah. Biasanya, ia bisa menjual hingga 100 ekor ayam potong perhari, kini hanya 20 ekor saja.

"Sekarang hanya rata-rata 20 ekor saja. Itu karena banyak warung langganan saya juga tutup akibat dampak dari virus Corona," ungkap Wandi.

Bahkan, menurut Wandi, sudah lebih 10 tahun dirinya berjualan di pasar tardisional di Mamuju, baru kali ini ia merasakan penurunan omset yang sangat drastis. Penurunan tahun ini merupakan yang terparah, sehingga ia hnaya berharap wabah ini segera berakhir.

"Semoga wabah virus Corona ini dapat cepat berlalu,  agar kondisi ekonomi masyarakat kembali pulih dan semua kembali berjalan dengan normal seperti biasanya," harap Wandi.

Senada dengan Wandi, Jumisah seorang pedang campuran di Pasar Regional Mamuju juga mengalami penurunan omset, menurutnya, sejak wabah corona Covid-19 mewabah lapak dagangannya sepi pembeli. Bahkan pembeli yang datang bisa ia hitung dengan jarinya, saking sepinya.

"Dulu sebelum ada virus Corona, dalam sehari bisa sampai Rp4 juta, sekarang tidak sampai Rp1 juta," ujarnya.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Solusi Pesan Antar

Melihat kesulitan para pedagang di tengah wabah Covid-19, Dinas Perdagangan Kabupaten Mamuju, hadir memberi solusi. Mereka menawarkan cara berjulan pesan antar layaknya online shop, namun dengan versi yang lebih simpel dan dinilai sangat cocok untuk kondisi saat ini.

"Kemarin kami turun ke pasar untuk mendata pedagang yang bersedia melakukan pengantaran barang jualan jika ada pesananan melalui telepon mereka. Nantinya nomor telepon mereka akan kita umumkan ke masyarakat," kata Kepala Dinas Perdagangan Mamuju Imelda Pababari.

Menurut Imelda, nantinya masyarakat yang ingin berbelanja namun takut keluar rumah bisa langsung menghubungi si penjual melalui nomor teleponnya. Jadi nomor telepon dari pedagang akan dikelompokkan sesuai dengan barang yang mereka jual.

"Jadi masyarakat yang membutuhkan bahan sembako, ikan, ayam, daging dan kebutuhan lainnya cukup menelpon nomor yang telpon penjual yang ada. Sehingga masyarakat dengan mudah melakukan pemesanan barang yang diinginkan," jelas Imelda.

Imelda menegaskan, kebijakan ini hanya berlaku untuk pedagang pasar saja, karena saat ini semua pedagang mengeluh akibat sepinya pembeli. Nomor telepon para pedagang akan dipublikasikan dan disosialisasikan ke seluruh masyarakat Mamuju melalui selebaran, media sosial, dan group di aplikasi WhatsApp dan Facebook.

"Alhamdulillah pedagang di pasar menyambut baik solusi yang kami berikan ini. Nantinya para pedagang dapat memanfaatkan jasa kurir untuk mengantar barang pesanan ke pembeli," tutup Imelda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.