Sukses

Derita Datuk Belang Kena Jerat hingga Kaki Nyaris Putus di Habitatnya Sendiri

Seekor harimau sumatra terkena jerat yang dipasang orang tidak bertanggung jawab hingga salah satu kakinya nyaris putus.

Liputan6.com, Pekanbaru - Konflik harimau dengan manusia kembali terjadi lagi di Riau. Kali ini si Datuk Belang menjadi korban dan harus dievakuasi dari "rumahnya" karena luka serius yang nyaris membuat kaki kanannya putus.

Kepala Balai Besar Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono mengatakan, harimau sumatra betina itu dibawa ke Dharmasraya, Sumatra Barat. Di wilayah itu ada pusat rehabilitasi harimau yang paling dekat dengan Riau.

Suharyono menyebut harimau ini berumur antara tiga sampai lima tahun, memiliki panjang satu 170 centimeter dan diperkirakan sudah terjerat sekitar tiga hari.

"Evakuasi dilakukan pada Minggu siang setelah harimau disuntik bius," kata Suharyono, Senin (30/3/2020).

Suharyono menjelaskan, petugas memperoleh informasi harimau terjerat pada Sabtu petang, 28 Maret 2020. Kabar berasal dari manajemen PT Riau Andalan Pulp and Paper yang menyebut ada harimau terjerat di konsesinya.

Lokasi harimau terjerat ini ada di Blok Meranti, Kabupaten Pelalawan. Belum diketahui apakah jerat ini dipasang pemburu liar atau oknum pekerja perusahaan bubur kertas terbesar di Indonesia itu.

"Malam harinya kami menurunkan tim pengamanan dan medis bersama pekerja perusahaan. Tim angkut kandang juga berangkat, selanjutnya ke lokasi keesokan harinya," jelas Suharyono.

Minggu pagi, tim bergerak ke lokasi harimau terjerat menempuh jalur darat sekitar 60 menit. Selanjutnya naik sampan melalui kanal perusahaan selama 15 menit.

"Sesudah itu berjalan kaki sekitar 500 meter ke lokasi harimau terjerat. Sesudah dibius, jerat dilepas dan harimau dimasukkan ke kandang lalu dibawa ke Sumbar," kata Suharyono.

BBKSDA Riau sudah menghubungi BBKSDA Sumbar terkait harimau ini. Serah terima akan dilakukan di perbatasan Riau-Sumbar untuk selanjutnya diteruskan ke pusat rehabilitasi harimau sumatra.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.