Sukses

Bukan Lockdown, Sumbar Ambil Langkah Ini untuk Putus Rantai Penyebaran Covid-19

Setidaknya tujuh bangunan dijadikan tempat karantina seluruh ODP tersebut. Data per 28 Maret 2020 jumlah ODP di Sumbar yakni 1.362 jiwa.

Liputan6.com, Padang - Pemerintah Sumatera Barat bakal mengarantina seluruh Orang Dalam Pemantauan (ODP) di provinsi setempat, untuk memutus rantai penyebaran virus corona Covid-19.

Setidaknya tujuh bangunan dijadikan tempat karantina seluruh ODP tersebut. Data per 28 Maret 2020 jumlah ODP di Sumbar yakni 1.362 jiwa.

"Iya betul akan di karantina, kami sudah minta pengelola gedung untuk mempersiapkanya berkoordinasi dengan gugus tugas," kata Gubernur Sumbar kepada Liputan6.com, Minggu (29/3/2020).

Menurutnya semua kebutuhan dan keperluan ODP corona Covid-19 selama karantina akan ditanggung oleh Pemprov Sumbar. Hal itu juga agar masa karantina lebih optimal.

Tujuh lokasi yang ditunjuk sebagai tempat karantina yakni Gedung Asrama Diklat PPSDM Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittinggi di Kabupaten Agam, Gedung Balai Besar Diklat Kesejahteraan Sosial (BBPKS) Regional I Sumatera.

Selanjutnya Asrama Diklat BPSDM Sumatera Barat di Padang, Gedung UPTD Balatkop Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Barat di Padang, Gedung UPTD BPP Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat di Padang.

Kemudian Gedung Asrama Diklat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat di Padang, dan Gedung Asrama Diklat Bapelkes Dinas Kesehatan Sumbar di Padang.

"Semoga dengan memilih opsi karantina ini dapat memutus rantai penyebaran virus corona Covid-19 di Sumbar," kata gubernur.

Wabah virus Corona Covid-19 di Sumatera Barat sudah memasuki tahap mengkhawatirkan, karena pasien positif dalam waktu beberapa hari melonjak menjadi tujuh orang dan salah satunya meninggal dunia.

Selain itu, saat ini jumlah PDP sebanyak 25 orang, 16 orang masih menunggu hasil pemeriksaan. Selanjutnya 33 orang diketahui negatif.

Irwan menambahkan soal kebutuhan bahan pangan di Sumbar juga akan dihitung. Pihaknya menyebut stok cukup untuk satu bulan ke depan.

"Ini juga tanggung jawab bupati dan wali kota. Saat ini kita punya stok beras di Bulog 11 ribu ton," jelasnya.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan juga video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.