Sukses

APD Jas Hujan Modifikasi akan Didistribusikan ke Rumah Sakit di Sumsel

Pemprov Sumsel akan mendistribusikan APD dari Kemenkes RI dan jas hujan modifikasi ke rumah sakit rujukan di Sumsel.

Liputan6.com, Palembang - Terbatasnya stok Alat Pelindung Diri (APD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel), membuat para tenaga medis terpaksa menggunakan baju operasi bekas yang dicuci ulang.

Namun kondisi ini sepertinya akan membaik. Karena Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel akan mendistribusikan bantuan APD dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes), ke rumah sakit rujukan di Sumsel.

Tak hanya APD dari Kemenkes, Pemprov Sumsel juga akan mendistribusikan APD alternatif yaitu jas hujan modifikasi buatan warga Sumsel. 

Perwakilan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI sudah menyerahkan secara simbolis lima paket APD ke Gubernur Sumsel Herman Deru, pada hari Jumat (27/3/2020) siang.

Herman Deru mengatakan, bantuan ini sangat ditunggu-tunggu para tenaga medis, yang telah berjuang untuk menangani pasien Corona Covid-19.

Selain bantuan dari Kemenkes, APD yang akan didistribusikan ini juga milik Pemprov Sumsel yang sudah dipasok.

"Sudah bisa kita salurkan, baik yang berupa stok kita lama atau hasil karya warga Sumsel seperti jas hujan modifikasi. Selain APD, kita juga serahkan bantuan rapid test yang akan diserahkan ke berbagai rumah sakit penerima yang sudah ditunjuk," katanya.

Satu set APD yang diberikan secara simbolis, yaitu 20 unit masker, 15 unit cover all, sarung 15 pasang sarung tangan panjang, 15 pasang sarung tangan biasa, 15 pasang cover shoe, 15 unit masker N59, 5 unit kacamata google dan 5 pasang sepatu boots.

APD ini akan didistribusikan ke lima RS yang ditunjuk, yakni RSMH Palembang sebanyak 1 paket, RS Dr Rivai Abdullah sebanyak 1 paket.

Lalu 1 paket ke RSUD Siti Fatimah Provinsi Sumsel, 1 paket untuk RSUD Kayu Agung Kabupaten OKI Sumsel serta RSUD Lahat Sumsel sebanyak 1 paket.

"Selain lima rumah sakit itu, akan kita beri juga ke RS second line. Intinya kita bagi secara proporsional," ujarnya..

Sejak status Sumsel naik menjadi tanggap darurat Covid-19, Pemprov Sumsel bersama tim gugus tugas terus melakukan aksi nyata menangkal penyebaran pandemi Corona di Sumsel. Termasuk pendistribusian APD ke rumah sakit di Sumsel.

Menurutnya, aksi ini dilakukan karena tenaga medis adalah garda terdepan dan paling rentan terhadap penyebaran Covid-19.

Pemprov Sumsel juga membagikan bantuan sanitizer, cairan disinfektan serta vitamin untuk menjaga stamina tubuh.

“Bantuan-bantuan ini akan terus digelontorkan ke puskesmas-puskemas hingga puskesmas pembantu di desa-desa. Selain APD, bantuan ini kita juga tetap order,” ungkapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantuan dari BNPB

Selain kelangkaan APD untuk tenaga medis, Herman Deru juga mencari solusi untuk peningkatan perekonomian masyarakat Sumsel di tengah ancaman Corona Covid-19.

Mantan Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur Sumsel ini juga, sudah memanggil Kepala Perwakilan Bank Indonesia wilayah Sumsel dan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK), untuk membahas tentang pertumbuhan ekonomi di Sumsel.

"Termasuk juga soal kebutuhan informasi warga tentang skema kredit dan lainnya, pada saat Covid-19 ini melanda. Jadi masalah ini harus dipikirlan dari dua sisi ya pencegahannya, juga dampaknya pada pembangunan. Karena pembangunan harus terus berjalan" ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel Lesty Nurainy mengatakan, APD ini akan diberikan kepada pada RS sesuai dengan SK dari Menteri Kesehatan. Serta RS second line yang diberikan melalui Dinkes masing-masing daerah.

Selain bantuan Kemenkes, ada juga 2.000 APD bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat yang akan mulai didistrubsikan di Sumsel.

"Secara beruntun akan segera datang 2.000 set bantuan BNPB dan dibagikan secara proporsional. Rinciannya belum dapat tapi itu satu set dan banyak sekali," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini