Sukses

Direktur RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru: Stok Menipis, Kami Tak Bisa Kerja Tanpa APD

Petugas medis di sejumlah rumah sakit rujukan virus corona covid-19 di Riau mulai menghemat alat pelindung diri (APD) karena stoknya mulai menipis.

Liputan6.com, Pekanbaru - Petugas medis di sejumlah rumah sakit rujukan virus corona covid-19 di Riau mulai menghemat alat pelindung diri (APD). Pasalnya pelindung ketika berhadapan dengan pasien agar tidak terpapar penyakit itu mulai menipis.

Anggaran bukanlah menjadi kendala untuk membeli APD ini. Namun kelangkaan di pasaran, seperti masker dan hand sanitizer, juga terjadi pada APD meskipun pihak rumah sakit sudah menghubungi distributor.

Menurut Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Ahmad Pekanbaru, dr Nuzelly Husnedi, menipisnya APD ini terjadi dalam beberapa hari terakhir. Pihaknya sedang berusaha mencari APD agar petugas medis bisa bekerja dengan selamat.

"Mulai menipis, APD sangat penting karena petugas medis tidak bisa bekerja menangani pasien terdapat gejala ataupun positif tanpa APD," kata Nuzelly kepada wartawan.

Dengan keadaan ini, petugas medis di RSUD Arifin Ahmad mulai berhemat APD sembari petugas lainnya mencari stok di luar. Petugas medis berharap stok APD kembali banyak sehingga keselamatan diri lebih terjamin.

"Stoknya saat ini terus menipis, sudah dihubungi beberapa distributor. Barangnya itu memang langka, mau tidak mau harus dicari sebagai antisipasi ada penambahan pasien," kata Nuzelly.

Nuzelly berharap ada bantuan dari masyarakat untuk mencari APD ini. Mana tahu ada warga yang punya kenalan distributor alat-alat medis dan stok Alat Pelindung Diri masih ada.

Berapa pun jumlahnya, tegas Nuzelly, pihak rumah sakit akan menerima meskipun selama ini membeli dalam jumlah besar. Keadaan membuat rumah sakit menerima sekecil apapun karena sangat berharga bagi petugas medis.

"Bukan dalam bentuk uang tapi dalam bentuk APD, masyarakat ataupun pihak swasta kami terima," imbuh Nuzelly.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.