Sukses

Menengok 'Social Distancing' di KAI Daop 5 Purwokerto

Tempat duduk area tunggu stasiun diberikan tanda jarak aman paparan virus Corona atau Covid-19

Liputan6.com, Purwokerto - Selepas Pemerintah memutuskan penerapan social distancing untuk pencegahan penyebaran virus corona, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 5 Purwokerto mengambil langkah pengaturan jarak bagi penumpang, menyusul pandemi virus Corona atau Covid-19.

Pengaturan jarak dilakukan dengan memasang garis pembatas berwarna kuning di area pelayanan. Penerapan social distancing dilakukan di 15 stasiun yang melayani naik turun penumpang. Di antaranya, stasiun Purwokerto, Kroya, Cilacap, Kebumen, Kutoarjo, Maos, Sidareja, dan Slawi.

"Garis pembatas dipasang pada antrean loket, antrean cetak boarding pass, antrean saat boarding, serta pada bangku ruang tunggu penumpang," ujar Manager Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Supriyanto, Kamis 19 Maret 2020.

Jarak antrean antar calon penumpang dibatasi sekitar 100 sentimeter. Selain itu, tempat duduk area tunggu stasiun diberikan tanda jarak aman paparan virus Corona atau Covid-19.

Sebelumnya, PT KAI Daop 5 Purwokerto telah menerapkan upaya pencegahan dengan menyediakan hand sanitizer di area stasiun. Calon penumpang pun wajib diukur suhu tubuhnya sebelum memasuki kereta.

Saat ini, Daop 5 menambah fasilitas kebersihan wastafel untuk cuci tangan. Pemasangan dimulai dari stasiun Purwokerto dan Kroya, kemudian berlanjut ke stasiun lainnya.

"Kami tetap melayani dengan normal, tanpa ada pembatasan dan pembatalan jadwal operasional, namun kami mengaplikasikan social distancing dalam pelayanan," kata Supriyanto, mengungkap upaya KAI Daop 5 Purwokerto mencegah penularan virus Corona Covid-19.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Suhu Tubuh 38 Derajat Celsius Dilarang Naik Kereta

PT KAI pun menerapkan langkah preventif dengan penyemprotan disinfektan pada sarana kereta api. Bagian interior dan eksterior disemprot disinfektan setelah pencucian kereta secara rutin.

"Penyemprotan dilakukan agar kereta api steril dari penyebaran virus," ujar Supriyanto.

Sebelum naik kereta api calon penumpang pun diukur suhu tubuhnya. Jika ditemukan suhu tubuh sebesar 38 derajat celcius atau lebih, PT KAI melarang calon penumpang melakukan perjalanan.

Bea pemesanan tiket calon penumpang akan dikembalikan secara penuh. Begitu juga dengan pendampingnya, maksimal empat orang untuk satu kode boking.

"Jika berbeda kode booking, maka bea tiket yang dikembalikan maksimal hanya untuk dua orang sebagai pendamping," katanya.

Sementara itu, setelah ditetapkannya status Bencana Nasional non Alam untuk pandemi Covid-19, jumlah penumpang kereta api berangsur turun. Hingga saat ini, Supriyanto mencatat penurunan mencapai 10 persen.

Di stasiun pun terlihat area ruang tunggu lebih lengang dari biasanya. Sedikit warga yang ikut mengantar kepergian calon penumpang. Mayoritas, pengantar langsung pulang setelah calon penumpang sampai di stasiun.

"Di stasiun-stasiun Daop 5 Purwokerto, jumlah penumpang turun sekitar 10 persen," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.