Sukses

ODP Corona Covid-19 Jateng Melonjak Tinggi

3 dari 10 pasien yang dinyatakan positif akhirnya meninggal.

Liputan6.com, Semarang - 1.870 warga Jawa Tengah berstatus ODP (orang dalam pengawasan), 83 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) masih menjalani perawatan. Sejumlah rumah sakit mencatat pasien positif corona covid-19 mencapai 10 orang dan 3 diantaranya meninggal dunia.

Data tersebut dilansir Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kamis (19/03/2020). Disebutkan bahwa pasien positif korona pertama merupakan pasien yang dirawat selama dua hari di RS Moewardi Surakarta dan akhirnya meninggal dunia. 

"Punya riwayat perjalanan yang sama dengan pasien positif corona covid-19 yang meninggal kasus pertama di Jawa Tengah yang dirawat di RS Moewardi Surakarta," kata Ganjar Pranowo.

Dari tracking di Jawa Tengah pasien positif corona covid-19 yang memiliki riwayat perjalanan dari Bogor berjumlah 4. Parahnya, 2 pasien meninggal. 

"Kami terus tracking di sana (Bogor) untuk mencari data seluruh peserta seminar dan sampai sekarang masih diusahakan oleh panitia. Saya juga menghubungi Gubernur Jawa Barat untuk menyikapi ini," kata Ganjar. 

Dengan tambahan tersebut Ganjar mengatakan total pasien positif corona covid-19 di Jawa Tengah yang meninggal berjumlah 3 orang. Dua pasien meninggal di RS Moewardi Surakarta dan satu pasien dirawat di RS Kariadi Semarang. 

Jumlah pasien orang dalam pengawasan di Jawa Tengah naik secara signifikan. Dimana, sehari sebelumnya 1.005 orang yang berstatus ODP naik menjadi 1.870. Sedang 68 pasien orang PDP naik menjadi 83. Untuk yang positif corona covid-19 naik satu orang dari 9 orang menjadi 10 pasien, 7 di antaranya dirawat intensif dan 3 meninggal.

 

Simak video pilihan berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Grobogan Nol

Sementara itu, data di Kabupaten Grobogan semua masih nol. Baik untuk ODP, PDP, dan yang positif corona covid-19. Namun hal ini tak mengurangi kewaspadaan.

Ini terlihat ketika warga masyarakat hendak mengurus dokumen administratif di kantor Polsek Penawangan, mereka dicek suhu badan dan diminta menggunakan hand sanitizer.

Kapolsek Penawangan AKP Saptono Widyo menyebut pihaknya bertanggungjawab atas keselamatan warga yang datang ke kantornya.

"Polsek kita sterilkan juga dengan penyemprotan disinfektan. Langkah ini untuk melindungi warga," kata Kapolsek Penawangan AKP Saptono Widyo.

Ini perlu dilakukan karena banyak warga yang bekerja sebagai buruh migran dan mengurus dokumen perpanjangan untuk kepentingan pergi ke luar negri.

"Dengan kebiasaan bersih diharapkan warga dan anggota yang berdinas bisa terhindar dari resiko terjangkit corona covid-19,” kata Kapolsek.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.