Sukses

1 Warga Pekanbaru Positif Virus Corona Covid-19 Sepulang Tabligh Akbar Malaysia

Satu warga Pekanbaru dinyatakan positif terangkit virus corona covid-19 setelah pulang dari Malaysia mengikuti acara keagamaan, dinas kesehatan meminta melacak rombongan pasien.

Liputan6.com, Pekanbaru - Satu warga Pekanbaru dinyatakan positif terangkit virus corona covid-19. Pasien laki-laki berusia 63 tahun itu baru pulang dari Malaysia untuk mengikuti kegiatan keagamaan berupa tabligh akbar dan masuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Ahmad pada 13 Maret lalu.

Beredar kabar pasien virus corona di Riau ini pulang dari Malaysia bersama 49 warga Riau lainnya untuk kegiatan tersebut. Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi sudah memerintahkan dinas kesehatan setempat melacak orang-orang yang pulang bersama pasien positif pertama di Riau ini.

Hingga kini, Ayat belum dapat kabar apakah dinas kesehatan sudah memeriksa kesehatan rombongan yang pulang dari negeri jiran pada pertengahan Maret lalu. Ayat juga meminta rombongan itu mendatangi fasilitas kesehatan yang ada.

"Saya perintahkan agar rombongan itu diperiksa semuanya sebagai antisipasi penyebaran," kata Ayat.

Pasien ini setelah pulang dari Malaysia mengalami demam tinggi dan batuk-batuk. Dia dibawa ke salah satu rumah sakit swasta lalu dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad sebagai lokasi rujukan utama pasien suspek virus Corona di Pekanbaru.

Petugas medis lantas mengambil sampel dari pasien lalu dikirim ke Jakarta untuk uji laboratorium. Beberapa hari kemudian hasil uji menyatakan positif.

Awalnya, Dinas Kesehatan Provinsi Riau enggan mengumumkan hasil uji itu hingga akhirnya pihak berwenang menyatakan penambahan pasien positif, salah satunya dirawat di Riau.

Sikap pemerintah Riau ini mungkin terjadi agar tidak menimbulkan kepanikan bagi masyarakat Bumi Lancang Kuning. Wakil Wali Kota Pekanbaru juga menghimbau masyarakat bijak terkait pasien positif virus corona ini.

"Yang terpenting, warga menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri serta hindari ke luar rumah bila tidak begitu penting," imbuh Ayat.

Sebelumnya, Dinas Kebersihan Provinsi Riau menyatakan ada 19 pasien diisolasi karena terdapat gejala virus corona. Beruntung sembilan orang di antaranya dinyatakan negatif dan sudah pulang ke rumah masing-masing.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Layanan Video Call

Sejumlah instansi sejak Riau menyatakan siaga darurat bencana non alam karena virus corona ini mulai merubah bentuk pelayanan. Misalnya di Rutan Kelas II A Pekanbaru yang tidak memperbolehkan pembesuk bertemu tahanan secara langsung.

Pihak Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Riau kini menyediakan sebuah ruangan interaksi antara tahanan dengan keluarga. Tidak bertemu langsung melainkan video call.

Menurut Kepala Kanwil Kemenkumham Riau Lucky Agung Binarto, ini merupakan upaya pencegahan penyebaran virus corona. Video call ini dibatasi sesuai jumlah pengunjung datang ke Rutan.

"Keluarga tetap datang ke sini, tapi ada ruangan khusus untuk video call dengan tahanan di dalam," kata Lucky.

Terkait durasi, Lucky menyebut paling lama lima menit. Pihaknya akan memfasilitasi tahanan yang berhubungan dengan keluarga sebuah telepon genggam dan dikembalikan lagi ke petugas jika sudah selesai.

"Ada HP dipersiapkan bukan dibawa tahanan ke sel ya," ucapnya.

Sementara untuk tahanan yang keluar menjalani sidang juga diperiksa kesehatannya. Kalaupun nanti ada keluarga datang, Lucky meminta tahanan tidak bersentuhan dengan keluarga.

"Kemudian buka pintu dengan siku, ini langkah antisipasi" kata Lucky.

Lucky tidak bisa membayangkan jika nanti ada tahanan terjangkit ataupun mengalami gejala virus corona. Pasalnya Rutan menjadi lokasi paling rawan karena banyaknya jumlah penghuni dalam satu ruangan.

"Tahanan juga diingatkan agar selalu jaga kebersihan, seperti selalu mencuci tangan, agar tehindar dari penyakit yang tidak di inginkan," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.