Sukses

Cara Jitu Pemda Garut Proteksi Wilayahnya dari Ancaman Corona Covid-19

Penyemprotan fasilitas publik di seluruh kecamatan, diharapkan mampu memutus mata rantai penyebaran Covid-19 bagi masyarakat Garut, Jawa Barat.

Liputan6.com, Garut - Wabah virus corona (Covid-19) yang terus meluas, mendesak Pemerintah Daerah Garut, Jawa Barat untuk lebih mawas diri. Ribuan fasilitas umum dan ruang publik, mendapatkan penyemprotan disinfektan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona tersebut.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, sesuai intruksi pemerintah untuk mencegah meluasnya penyebaran virus, lembaganya telah mengintruksikan seluruh kecamatan melakukan pencegahan untuk melindungi masyarakat.

 “Ada 5.012 gedung yang akan dilakukan penyemprotan disinspektan,” ujar dia, kemarin.

Dalam praktenya, pemerintah telah menyiapkan hingga 1500 alat semprot, dengan melibatkan kalangan swasta, masyarakat, termasuk sekitar 380 petugas khusus, yang diterjunkan dan disebar pemerintah ke 42 kecamatan

Sesuai agenda, penyemprotan disinfektan dilakukan di area pusat keramaian, mulai kemarin hingga empat hari ke depan.

“Ini sifatnya wajib, termasuk kalangan swasta,” ujar dia mengingatkan.

Dalam pelaksanaan penyemprotan di hari pertama, kegiatan yang dipimpin langsung Bupati Rudy tersebut, ratusan bangunan dan fasilitas publik dimulai dari Masjid Agung Garut, tempat ibadah lainnya, perkantoran hingga sekolah, mendapatkan penyemprotan.

Dengan upaya itu, selama 14 hari tenggat waktu yang diberikan pemerintah untuk pemulihan kondisi berlangsung, seluruh fasilitas umum terbebas dari ancaman virus tersebut.

Tidak hanya itu, untuk pemberlakuan protokol Corona di masing-masing kantor dilingkungan Pemerintah Kabupaten Garut, pemda Garut juga menyediakan alat pengukur suhu.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Siapkan Ruangan Khusus

Selain melakukan penyemprotan disinfektan, untuk menangani pasien suspect Covid-19, pemerintah Garut telah menyiapkan 83 ruang isolasi.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan, puluhan ruangan itu tersebar di enam rumah sakit pemerintah dan swasta, di wilayah Garut.

Rinciannya, sebanyak 15 titik di RSU dr Slamet Garut, kemudian 16 tempat tidur di RS Intan Husada, RSUD Pamengpeuk 15 tempat tidur, RS Nurhayati 6 tempat tidur, RS Guntur sebanyak 13 tempat tidur dan terakhir RS Annisa Queen 7 tempat tidur.

“Tiap rumah sakit dilengkapi tim medis yang berjumlah 8 orang yang akan kita beri pelatihan,” ujar dia.

Menurut Helmi penanganan pasien Covid-19 membutuhkan perhatian serius, selain tenaga medis yang terampil, fasilitas pun terbilang mahal.

Rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk satu pasien suspec untuk membeli alat pelindung diri (APD) mencapai Rp 4,8 juta.

Untuk mendukung itu, lembaganya telah menggelontorkan anggaran hingga Rp 4,2 miliar dana tidak terduga yang diambil dari kas daerah.

Anggaran itu digunakan untuk pembelian APD seperti ventilator, termasuk biaya penyemprotan disinfektar untuk 42 kecamatan.

Saat ini total dana tidak terduga yang disiapkan pemda Garut tahun ini mencapai Rp 25 miliar. Meskipun biaya penanganan pasien suspect covid-19 tidak murah, namun pemda Garut menegaskan anggaran tersedia masih mencukupi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.