Sukses

Jumlah ODP Virus Corona Covid-19 di Banyumas Bertambah Jadi 217 Orang

Bupati Banyumas, Achmad Husein, mengatakan, dari jumlah itu, ada 13 ODP virus Corona Covid-19 yang sakit

Liputan6.com, Banyumas - Jumlah orang dalam pantauan (ODP) di Kabubaten Banyumas terus bertambah. Dalam sehari ODP bertambah 15 orang. Hingga Senin, ODP virus Corona Covid-19 diperkirakan telah mencapai 217 orang.

Bupati Banyumas, Achmad Husein, mengatakan, dari jumlah itu, ada 13 ODP virus Corona Covid-19 yang sakit. Mereka dirawat di puskesmas terdekat.

"Yang dirujuk ke rumah sakit ada lima, dua di antaranya jadi pasien dalam pengawasan (PDP) karena gejalanya lengkap," kata dia.

Dua orang PDP itu merupakan pasien yang dirujuk dari RS Wiradadi Husada dan RS Wijayakusuma beberapa waktu lalu. Mereka memiliki gejala demam dan sesak nafas dan riwayat perjalanan ke Hong Kong dan Singapura.

"Keduanya dinyatakan negatif dan sudah pulang," kata dia.

Husein mengatakan, ODP virus Corona sebagian besar merupakan TKI yang kembali ke tanah air. Puskesmas dan pemerintah desa dikerahkan untuk mendata TKI di masing-masing wilayah untuk dipantau.

"Kami mengimbau warga yang pulang dari luar negeri untuk melapor, sehingga bisa kami pantau," kata dia.

 

Simaik Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penambahan Ruang Isolasi

Penambahan ODP yang trennya terus naik membuat Banyumas menambah ruang isolasi. Kini ruang isolasi dengan standar yang memadai ada enam.

"Empat di RSUD Margono dan dua di RSUD Ajibarang," kata dia.

Selain itu, pemkab juga menyiapkan 11 ruang di Puskesmas 2 Pekuncen yang baru selesai dibangun untuk ruang isolasi. Di RS Mata ada 10 ruang yang siap untuk isolasi. Pemprov Jateng juga memyatakan RS Wijayakusuma sebagai rujukan pasien covid-19 selain RSUD Margono.

"Kami belum menyatakan KLB, tetapi kami kerja keras seolah sedang KLB," kata dia.

Pemkab Banyumas juga akan memproduksi hand sanitizer dan masker dalam jumlah besar untuk pusat keramaian seperti pasar. Pembuatan sanitizer akan melibatkan sejumlah rumah sakit daerah. Sementara masker akan bekerja sama dengan perusahaan garmen di Banyumas.

"Ongkos produksinya Rp800 per buah," ujar Husein.

Bupati juga membentuk tim khusus yang bertugas mengevaluasi dan memberi masukan kepada gugus tugas penanganan pandemi covid-19. Tim juga bertugas memeberi masukan untuk kebijakan bupati.

"Anggotanya dekan di rumah sakit kesokteran Unsoed dan UMP, IT Telkom, UNU, dan IAIN," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.