Sukses

Strategi BI Cirebon Cegah 'Panic Buying' Imbas Siaga Covid-19

BI Cirebon mengaku akan meningkatkan koordinasi dengan TPID untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah aksi 'panic buying' di tengah siaga corona covid-19.

Liputan6.com, Cirebon - Upaya mencegah dan mengantisipasi dampak dari penyebaran virus corona covid-19 di Cirebon terus dilakukan di pemerintah daerah.

Kantor BI Cirebon menyatakan yang akan terus menjaga inflasi di tengah upaya pencegahan penyebaran virus corona covid-19. Kepala BI Cirebon Bakti Artanta mengatakan, dampak positif corona di Cirebon akan memicu berbagai sikap masyarakat termasuk di sektor ekonomi.

"Pasti ada imbasnya di ekonomi masyarakat kami imbau tidak panic buying sehingga pasokan bahan pokok habis bahkan harganya melambung tinggi," ujar Bakti, Senin (16/3/2020).

Bakti mengatakan, akan meningkatkan koordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota maupun Kabupaten Cirebon. Koordinasi tersebut untuk memastikan pasokan bahan pokok tersedia.

Jika bahan pokok stabil dan tersedia, inflasi akan tetap terjaga dan tidak ada perubahan drastis. Menurut dia, penting untuk masyarakat bersama menjaga harga bahan pokok tetap terjangkau dan ketersediaan pasokan.

"Kalau misal harga naik dan pasokan langka kami akan ambil langkah sesuai kesepakatan hasil koordinasi dengan TPI," kata Bakti.

Dia mengatakan, akan rutin monitoring ke pasar bersama TPID untuk memantau harga dan pasokan. BI Cirebon dan TPID akan mengundang distributor utama untuk berdialog.

Pertemuan tersebut untuk memetakan distributor yang memasok bahan pokok dan mengatur harga di pasar. Tidak hanya distributor swasta, BI Cirebon juga mengajak Bulog untuk bersama memantai harga dan pasokan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Operasi Pasar

"Sejak pertama corona masuk ke Indonesia geliat ekonominya sudah terasa di daerah tapi inflasi tetap aman mas. Januari kemari 0,19 dan februari kemarin 0,17 persen jadi kami komitmen jaga kondisi ekonomi," kata Bakti.

Tak hanya menjaga inflasi dan ekonomi Cirebon, Bakti mengimbau agar pengusaha UMKM lebih aktif dalam memasarkan produknya. Sebab, sektor UMKM dapat membantu mengatasi persoalan ekonomi di daerah jika harga bahan pokok naik atau langka.

"Karena otomatis berdampak kepada pengusaha besar terutama yang ekspor atau bahan baku dari negara yang terjangkit corona. Nah sektor UMKM ini bisa menopang di tingkat lain terutama membantu memenuhi kebutuhan masyarakat," kata dia.

Bakti mengaku pertumbuhan ekonomi di tengah virus corona covid-19 akan terus positif. Oleh karena itu, peran masyarakat penting untuk tidak panik sehingga tidak melakukan aksi borong bahan pokok.

Bakti mengaku belum ada langkah terkait intervensi harga jika terjadi aksi borong kebutuhan pokok imbas penyebaran virus corona covid-19.

"Tetap akan kami bahas setidaknya kalau tidak intervensi akan ada operasi pasar di lokasi yang harganya naik," ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.