Sukses

Begini Tanggapan Tim Satgas Maluku Utara Cegah Penularan Corona

Penularan wabah virus Corona saat ini terkonfirmasi di Indonesia 64 kasus positif dan 4 orang dinyatakan telah meninggal dunia.

Liputan6.com, Maluku Utara - Meski sampai saat ini belum ada pasien atau masyarakat di Maluku Utara yang dirujuk karena suspect virus Corona, namun pemerintah di daerah perlu mengambil langkah pencegahan penularan wabah virus tersebut tidak masuk sampai ke Maluku Utara.

Hal itu, disampaikan Anggota DPRD Provinsi Maluku Utara, Iskandar Idrus. Politikus PAN itu mengajak pemerintah dan warga di Maluku Utara agar menerapkan pola hidup sehat dan waspada terhadap ancaman penularan virus yang sudah masuk ke Indonesia.

“Saat ini di beberapa provinsi di Indonesia sudah terdapat warga positif virus Corona. Bahkan sudah ada yang meninggal. Karenanya, dari kasus yang sudah ada ini saya ingatkan lagi kepada pemerintah di Maluku Utara dan masyarakat untuk lebih berikhtiar,” ucapnya.

“Melakukan koordinasi dengan baik, supaya warga tau perkembangan yang ada. Sosialisasi soal pola hidup sehat, juga memantau dan mengawasi pintu-pintu masuk yang diakses warga yang baru tiba dari luar Maluku Utara. Pastikan mereka memiliki perjalanan yang jelas dan melewati alat pendeteksi wabah virus yang tersedia, baik alat thermal scanner di bandara dan pelabuhan laut di kabupaten kota wilayah Provinsi Maluku Utara,” lanjutnya.

Iskandar mengajak, pemerintah dan warga di Provinsi Maluku Utara untuk tidak menganggap penularan wabah virus yang saat ini terkonfirmasi di Indonesia 64 kasus positif virus Corona, dan empat orang dinyatakan meninggal dunia pada Jumat 13 Maret 2020, itu sebagai hal sepele.

“Mari kita semua selalu siaga dan waspada, berdoa dan berikhtiar agar dijauhkan dari penularan wabah itu. Semoga kita semua dalam lindungan Tuhan YME,” sambungnya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tanggapan Tim Satgas

Upaya kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap pencegahan dan penularan infeksi virus Corona yang ditangani tim Satuan Tugas atau Satgas di Maluku Utara saat ini, tampak amburadul. Alur komunikasi yang terjalin diantara personel tersebut tidak bersinergi.

Betapa tidak, informasi seputar kesiapsiagaan dan kewaspadaan penularan wabah virus tersebut kesannya ditutup-tutupi. Data warga atau TKA asal Vietnam di Obi, Halmahera Selatan, yang dikarantina pun tak lagi diperoleh media. Data terkait informasi Corona di tanah air dan Maluku Utara khususnya, pun mereka saling lempar memberi informasi.

Liputan6.com mencoba mengkonfirmasi juru bicara Tim Satgas Pencegahan Corona, dra Rosita, lewat telepon. Bersangkutan membalasnya dengan alasan sedang sibuk di rumah.

Hal senada, disampaikan Ketua Tim Satgas Penanganan Corona Maluku Utara, Samsuddin Abdul Kadir, pada Sabtu sore, 14 Maret 2020. Sekda Provinsi Maluku Utara yang baru dilantik itu menolak berkomentar seputar informasi kesiapsiagaan hadapi Corona di Malut.

“Nanti dengan ibu Rosita saja. Beliau adalah kabid di Dinas (Kesehatan Provinsi Maluku Utara) yang bertugas menyampaikan informasi Corona. Karena informasi di Satgas itu disampaikan satu pintu, dan sudah disepekati dalam rapat, itu disampaikan melalui ibu Rosita. Sehingga saya juga harus patuh terhadap keputusan hasil rapat,” tambahnya.

Liputan6.com berupaya menghubungi Rosita, juru bicara Tim Satgas Penanganan Corona di Maluku Utara itu. Sayangnya, nomor telepon yang dihubungi tak lagi aktif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.