Sukses

Dampak Pasien Positif Corona di Solo, 62 Orang Karantina Mandiri

adanya dua pasien positif virus corona covidi-19 di RSUD Moewardi menyebabkan orang yang prnah kontak dengan pasien dikarantina mandiri. Hanya saja dari dua pasien itu, satu pasien di antaranya telah meninggal dunia

Liputan6.com, Solo - Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo memberlakukan karantina mandiri kepada 62 orang yang pernah melakukan kontak erat dengan dua pasien positif virus corona Covid-19 RSUD dr Moewardi Solo yang salah satunya telah meninggal. Karantina tersebut dilakukan untuk melokalisir agar penularan virus corona tidak menyebar.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan Dinkes Solo telah menelusuri kepada sejumlah orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien tersebut. Selain keluarga dan karyawan, hasil penelusuran itu juga menyebutkan sejumlah tenaga kesehatan yang pernah memeriksa dua pasien tersebut sebelum dirujuk ke RSUD dr Moewardi.

"Jumlah orang yang menjalani karantian mandiri ada 62 orang yang terdiri dari keluarga, karyawan, petugas kesehatan klinik dan rumah sakit yang ada di Soo dan Sukoharjo," kata dia ketika ditemui usai usai rapat di Kantor Dinkes Solo, Jumat, 13 Maret 2020.

Karantina mandiri itu dilakukan untuk memutus penyebaran virus corona yang lebih besar. Selain iyu, dengan karantine untuk melokalisir supaya tidak menular. "Mencegah kan lebih baik dari pada nanti terlambat. Lebih baik saya melindungi lebih tebal dari pada kebobolan," ucapnya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Karantina Mulai Hari Ini

Menurut dia, karantina mandiri itu telah disepakati mulai diberlakukan pada hari ini. Nantinya laporan akan dikirimkan setiap hari untuk mengetahui perkembangan apakah menjadi buruk atau lebih baik.

"Apapun infonya harus diinfokan. Kalau laporannya buruk harus segera dibawa ke rumah sakit," ucapnya.

Lantas, ia pun meminta kepada masyarakat untuk tenang dan tidak panik. Pasalnya, virus Corona sebetulnya juga sama dengan virus biasa yang bisa sembuh dengan sendirinya.

Untuk mencegah penularan tersebut dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperi sering mencuci tangan pakai sabun dan mengurangi menyentuh wajah. Selain itu juga dengan meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah tertular virus tersebut.

"Ber-PHBS ini yang kita edukasikan ke masyarakat," Dia menegaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.