Sukses

Viral, Jawaban Kocak Suku Anak Dalam saat Ditilang Polisi

Enam pemuda Suku Anak Dalam (SAD) di Kabupaten Sarolangun, Jambi, diberhentikan petugas kepolisian lantaran berboncengan dua dan tak pakai atribut keselamatan.

Liputan6.com, Jambi - Suku Anak Dalam (SAD) merupakan salah satu kelompok atau suku masyarakat adat yang ada di Provinsi Jambi. Di tengah perkembangan zaman, SAD sebagian besar telah berinteraksi dengan kehidupan masyarakat di pedesaan.

Seperti pada umumnya masyarakat, kelompok SAD sebagian besar ada yang telah mengenal sepeda motor. Mereka menggunakan transportasi roda dua ini sebagai alat mobilitas.

Meski telah mengenal sepeda motor, namun mereka belum banyak yang memahami pentingnya menjaga keselamatan berkendara. Sehingga, tak jarang saat berkendara di jalan pedesaan atau jalan lintas Sumatra, mereka masih mengabaikan keselamatan, seperti tidak menggunakan helm hingga berboncengan melebihi kapasitas.

Hal ini terungkap dalam sebuah video viral yang diunggah akun Youtube @pakmuk dani. Dalam unggahan video tersebut, terekam enam orang pemuda SAD mengendari sepeda motor. Mereka diberhentikan oleh petugas kepolisian dan kejaksaan.

Dalam video tersebut, juga menuliskan sebuah keterangan tentang sosialisasi hukum yang dilakukan Kajari Sarolangun terhadap SAD yang berada di wilayah Air Hitam, Sarolangun, Jambi. Video itu diunggah 9 Maret 2020.

Saat berhasil diberhentikan, petugas dari kejaksaan itu langsung menanyakan kepada mereka, mengapa berboncengan sepeda motor bertiga. Ada enam orang pemuda Suku Anak Dalam yang diberhentikan petugas. Mereka menggunakan dua sepeda motor berjalan beriringan.

Untuk satu unit sepeda motor mereka menaiki tiga orang. Saat berkendara itu mereka tak mengenakan baju, dan seorang pemuda dibonceng belakang terlihat menenteng kecepek (alat berburu).

"Ini pakai motor boncengan bertiga?" tanya petugas yang mengenakan seragam korps Adhyaksa itu.

Mendengar pertanyaan dari petugas, kemudian pemuda SAD yang menyetir itu lantas menjawab.

"Aturan mau berempat, tapi dak muat, muatnyo cuma bertiga," jawab pemuda SAD itu.

"Bertiga saja tidak boleh, ini mau berempat malahan," kata petugas itu menimpali.

Kemudian dijawab kembali oleh pemuda Suku Anak Dalam tersebut. "Motornyo dak kuat, dak tu maunyo berempat pak, (motornya tidak kuat, kalau kuat maunya kami boncengan berempat pak)," jawab pemuda SAD itu lagi.

Selain itu, petugas juga sempat menanyakan tujuan dari mereka. Diketahui dari percakapan di dalam video tersebut rombongan SAD itu hendak pergi berburu.

Video berdurasi 2 menit tersebut terpantau hingga Jumat (13/3/2020) telah ditonton 19 ribu pengguna. Dalam video itu, dua orang petugas kejaksaan dan kepolisian juga menyosialisasikan pentingnya menjaga keselamatan saat berkendara kepada para pemuda SAD itu.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Reaksi Kocak Warganet

Tak hanya viral dijejaring video berbagai Youtube. Video tersebut kemudian diunggah ulang oleh banyak akun Instagram, salah satunya @sekitar_jambi. Unggahan itu telah ditonton hingga 22 ribu kali, dan 1.823 disukai.

Jawaban kocak dan polos yang dilontarkan SAD di Sarolangun, Jambi, itu tentu saja menuai komentar yang kocak pula dari warganet.

"Garuk-garuk palak," tulis akun @raenika88.

Bahkan, ada pula warganet yang memaklumi jawaban SAD tersebut. Sebab hal ini semacam anekdot yang selalu berkembang di kalangan masyarakat Jambi.

"Bagusnya diadakan sosialisasi kepada mereka ini, terutama ttg berlalu lintas, yg sudah paham UU saja msh melanggar aturan apalagi mereka," tulis akun @arozi.130978.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.