Sukses

Serunya Lomba Menangkap Babi di Mamasa

Lomba menangkap babi telah menjadi tradisi yang mengakar di masyarakat Mamasa.

Liputan6.com, Mamasa - Memperingati hari jadi ke-18 Kabupaten Mamasa, pemkab setempat menggelar lomba menangkap babi yang digelar di samping aula Gereja  Toraja Mamasa (GTM), Desa Buntubuda, Kecamatan Mamasa. 

Lomba menangkap babi telah menjadi tradisi yang mengakar bagi masyarakat Mamasa. Hal itu sejalan dengan kebudayaan mereka yang menganggap ternak babi telah menjadi bagian penting dalam hidup mereka. Hal itu juga dapat dilihat dalam upacara tradisional, seperti Rambu Tuka’ dan Rambu Solok.

"Selain dalam kegiatan adat, babi juga biasa digunakan sebagai simbol untuk menyelesaikan masalah sosial," kata Panitia Lomba Manese Paturu kepada Liputan6.com, Kamis (12/3/2020).

Menase menambahkan, lomba menangkap babi juga menjadi simbol rasa syukur masyarakat atas kehidupan yang mereka jalani.

"Permainan rakyat ini memang sudah sejak dahulu sering dilakukan oleh masyarakat sebagai rasa syukur atas kemerdekaan dan juga untuk menggali tradisi masyarakat Mamasa pada masa lampau," ujar Manese.

Lomba menangkap babi sendiri digelar di sebuah arena berbentuk persegi panjang, yang memilik pagar pembatas antara peserta lomba dan penonton. Sisi menarik lomba menangkap babi adalah, para pesertanya wajib mengenakan penutup mata hitam. Dalam keadaan tertutup, mereka harus menangkap babi yang berlarian ke sana ke mari.

"Babi yang diperlombakan berasal dari sumbangan masyarakat setempat dan diperbolehkan untuk dibawa pulang kalo ada yang berhasil menangkap," tutur Manese.

Dalam setiap babak, terdapat 10 orang peserta yang berebut untuk menangkap seekor babi. Aksi menangkap babi dalam keadaan mata tertutup menjadi tontotan menarik yang membuat penonton terbahak-bahak. 

Selvi salah seorang peserta lomba mengatakan, bukan hanya menjadi tradisi, lomba menangkap babi juga menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi antarwarga. Dengan adanya lomba itu, warga menjadi berbaur dan saling kenal satu sama lain. Yang terpenting, dengan adanya lomba itu, masyarakat juga turut andil melestarikan budaya dan tradisi di Mamasa.

"Kami sangat senang dan menikmati lomba ini, apa lagi Babi yang kami tangkap bisa langsung dibawa pulang," katanya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.