Sukses

Pesona Kilauan Sinar Lampu Kebun Buah Naga Poernama Garut

Selain buahnya bermanfaat bagi tubuh, kehadiran Kebun Naga Poernama di Kecamatan Bayongbing ini, bisa menjadi destinasi baru Agriwisata di Garut, Jawa Barat.

Liputan6.com, Garut - Deretan puluhan anak tangga bakal menjadi penuntun setiap pengunjung yang menginjakan kakinya di Kebun Naga Poernama (Hylocereus) di Garut, Jawa Barat yang satu ini.

Suasana sejuk dengan pemandangan alam yang aduhai di kaki Gunung Cikuray yang ikonik bagi masyarakat Garut dan Jawa Barat, bakal memanjakan mata Anda untuk berlama-lama di sana.

Berada di ketinggian 800 meter diatas permukaan laut (mdpl), Kebun Naga Poernama yang berada di Kampung Jamban Sari, Desa Bayongbong, Kecamatan Bayongbong di kota Intan ini memang memiliki segudang syarat menjadi destinasi baru wisata agro.

Suasana alam yang sejuk, berpadu dengan kondisi tanah yang subur di lokasi kebun seluas empat hekter tersebut, mampu menyilaukan setiap pengunjung yang datang ke sana.

"Ternyata di Garut aya oge kebun naga seindah ieu, udarana sejuk, pemandangana aduhai (Ternyata di Garut ada juga kebun naga yang indah ini, udaranya sejuk, pemandangannya indah)," ujar Abah Agus, salah satu pengunjung lokal, di puncak bukit Kebun Naga Poernama, Jumat (6/3/2020).

Bersama para alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) lainnya, sesekali abah yang berarti kakek, dengan logat sunda itu, terus menghibur pengunjung lainnya, sambil menikmati suasana alam nan asri khas pegunungan.

Baginya, kehadiran kebun yang ditanami sekitar 3.300 pohon jenis tanaman kaktus tersebut, diharapkan mampu memberikan hiburan alternatif yang asik bagi keluarga. “Selain liburan ini ada sisi edukasinya juga,” ujar dia bangga.

Menurut Abah, kebun Naga Poernama di kecamatan Bayongbong tersebut, memang pendatang baru sebagai area agrowisata di kota Intan.

Meskipun demikian, penataan tanaman naga dengan sejumlah potensi lain seperti petih buah segar di lokasi, fasilitas bale-bale, vila hingga spot selfi yang menawan, bisa menjadi hiburan menarik bagi keluarga.

"Apalagi ini akses jalan terbilang dekat dari jalan raya," kata dia.

Sejak dibuka 2017 lalu, tingkat partisipasi warga Garut terus meningkat, jika sebelumnya hanya kalangan internal pengelola kebun yang menikmati, saat ini pelajar dan kaum muda-mudi, mulai menikmati nuansa kawasan baru itu.

Dengan potensi itu, kehadiran kebun Naga Poernama dengan ragam fasilitasnya, bisa memberikan pilihan menarik bagi pengunjung untuk menghabiskan akhir pekan.

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sejarah Kebun

Bagus Wijonarko, (48), salah satu pengelola Kebun Naga Poernama menuturkan, proyek ambisius hadirnya Kebun tersebut, berasal kecintaan Heri Poernama, pemilik sekaligus penggagas konsep kebun naga, terhadap alam.

Sang bos yang biasa hidup di kota besar dengan kondisi udara panas dan macet, terbesit membuat sebuah area khusus perkebunan nan sejuk, yang bisa dinikmati keluarga, juga masyarakat umum untuk berlibur.

Pilihan akhirnya pilihan jatuh pada perkebunan pohon Naga. Selain berusia panjang hingga 50 tahun, tanaman yang berasal dari kawasan Amerika Latin tersebut, yang tidak terlalu memerlukan banyak air, serta cocok ditanam di berbagai daerah terutama dengan kandungan air minim.

"Dan tentu buah naga yang dihasilkan mengandung banyak manfaat buat kesehatan tubuh," kata dia.

Kemudian pemilihan lokasi kebun yang terbilang subur, mampu menjadikan ponon naga yang ditanam, cepat berkembang hingga panen. Tercatat dalam tiga tahun terakhir sudah lima kali panen dengan usia tanaman sekitar dua tahun. 

"Pernah sekali panen mencapai 2,5 ton," kata dia.

Dengan capaian itu, sudah beberapa intansi pemerintah daerah lain, melakukan kunjungan ke lokasi kebun, untuk melihat keberhasilan penanaman pohon naga di area Kebun Naga Poernama tersebut.

"Ada salah satu dinas curhat kok di lokasinya sudah tiga tahun belum berbuah juga," ujar dia.

Ia menyatakan, sejak pertama kali dibuka respons masyarakat sekitar cukup baik. Selain baru, kehadirannya juga memberikan banyak manfaat, salah satunya menjaga kawasan tetap subur, serta area baru wisata warga.

"Jika petang atau saat malam tiba, masyarakat sengaja datang ke kebun," kata dia.

Tak mengherankan, seluruh kawasan Kebun Naga Poernama yang disinari ratusan lampu terang, menjadi pemandangan unik saat malam tiba.

Pancaran sinar lampu yang berfungsi membantu proses perkawinan tanaman, mampu menarik siapapun yang melintas, untuk berhenti sejenak melihat dari dekat, kawasan kebun naga yang satu ini.

"Sepintas kaya kota baru di kawasan pegunungan," ujar dia bangga.

Dengan kondisi itu, wajar masyarakat sekitar antusias untuk sekedar menghabiskan akhir petang, termasuk kembali mendatangi kawasan itu saat malam hari, menyaksikan mekarnya bunga pohon naga yang biasa berlangsung malam hari.

"Kebetulan untuk perkawinannya sendiri, seluruh pohon naga dilakukan secara manual," kata dia.

3 dari 3 halaman

Morfologi dan Manfaat Buah Naga

Secara umum, kehadiran deretan ribuan pohon naga (Hylocereus), memang cukup mencolok di antara tumbuhan lainnya, yang didominasi tanaman sayuran di wilayah itu.

Tumbuhan jenis kaktus itu terdiri dari akar, batang yang berduri serta buah, dengan jenis akar serabut, sementara bunga tanaman sebagai cikal bakal buah tanaman akan tumbuh pada bagian duri.

Saat ini baru tiga jenis warna buah naga yang beredar di masyarakat, selain merah dan putih yang lebih dulu berkembang, juga muncul warna kuning.

Untuk warna merah dan putih biasanya kulit buah naga berwarna merah menyala. "Untuk warna kuning kami belum mengembangkan di sini," ujar Bagus.

Mahkota bunga bagian luar biasanya berwarna krem, mekar sekitar pukul sembilan malam, lalu disusul mahkota bagian dalam yang putih bersih, meliputi sejumlah benang sari yang berwarna kuning.

Bunga seperti corong itu akhirnya terbuka penuh pada tengah malam, hingga akhirnya dikenal sebagai night blooming cereus.

Saat mekar penuh, buah naga menyebar bau harum, hingga akhirnya mampu memikat hewan malam seperti kelelawar untuk menyerbuki bunga buah naga.

Bagi masyarakat Vietnam dan orang Cina, buah naga dianggap membawa berkah. Walhasil bagi mereka buah ini kerap diperlakukan istimewa dengan diletakan di antara dua ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar, hingga kerap disebut Thang Loy (Buah Naga).

Namun, berdasarkan hasil beberapa penelitian, buah pohon naga kaya protein nabati yang sangat bermanfaat bagi kebutuhan tubuh manusia.

Dilansir dari beberapa sumber, beberapa manfaat buah naga yakni menunda penunaan dini. Kandungan buah yang kaya zat antioksidan memiliki manfaat dalam mencegah keriput dan menjaga kulit tetap kencang dan glow.

Bahkan kandungan vitamin C dan likopen di dalamnya, mampu dipercaya mencegah dan mengurangi sel-sel kanker dalam tubuh.

Selain itu, bagi anda yang memiliki riwayat penyakit jantung, mengkonsumsi buah naga secara rutin, berguna mengurangi risiko terkena serangan jantung dan stroke secara mendadak.

Manfaat ini didapatkan dari kandungan antioksidan, serta asam lemak omega-3 dan omega-6 yang dapat membantu mengurangi kadar kolesterol jahat di tubuh.

Kemudian, kandungan vitamin C dan keratinoid yang cukup tinggi dalam buah naga, dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah infeksi, dengan cara melindungi sel darah putih dari kerusakan.

Sedangkan bagi kerja otak, kandungan vitamin B dan vitamin C dalam buah naga, dipercaya membantu sel membran tetap sehat.

Aktivitas vitamin tersebut di tubuh juga dapat membantu mencegah terjadinya gangguan kognitif dan menjaga fungsi otak agar tetap sehat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.