Sukses

Usai Sidak, Masih Tersedia Stok Masker dengan Harga Normal di Kota Bandung

Sidak tersebut dilakukan Disdagin terkait dengan merebaknya isu virus Corona (Covid-19).

Liputan6.com, Bandung - Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, pihaknya telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua pusat perbelanjaan modern. Hasilnya, stok dan harga masker di sejumlah pasar modern relatif normal.

Sidak tersebut dilakukan Disdagin terkait dengan merebaknya isu virus Corona (Covid-19). Adapun kedua sidak yang dilakukan pada Kamis (5/3/2020) berlangsung di Hypermart Bandung Indah Plaza (BIP) dan Yogya Riau Junction.

Menurut Elly, di pusat perbelanjaan Yogya Riau Junction, semua kebutuhan ada termasuk masker, hand sanitizer, atau cairan pembersih tangan.

"Harga masker di Yogya Riau Junction normal. Masker bisa didapat dengan harga Rp7.500 isi lima lembar masker. Namun, manajemen Yogya Riau Junction membatasi hanya dua lembar masker per pembelian," kata Elly.

Sedangkan stok masker dan gula di Hypermart BIP terpantau habis. Namun, keterangan dari pihak manajemen pasar modern itu bahwa stok akan diperbarui pada pekan ini.

"Tapi yang paling penting dari kunjungan kedua toko ini bahwa kebutuhan pokok masyarakat itu dalam kondisi yang aman tersedia. Tidak ada panic buying," ujarnya.

Elly mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan dari PT Kimia Farma bahwa mereka masih memiliki stok sebanyak 200 ribu masker yang disebar ke apotek Kimia Farma seluruh Indonesia. Adapun di Kota Bandung, terdapat 38 Apotek Kimia Farma.

"Masker masih tersedia dijual Rp2.000 per masker dan dibatasi pembeliannya dua buah. Di Ace Hardware juga masih ada, tapi di tempat lain memang keberadaannya sudah menipis bahkan kosong," tuturnya.

Kota Bandung memiliki satu distributor masker yaitu di PT Anugerah Parmindo Lestari. Sedangkan, distributor lainnya berada di luar Kota Bandung.

Untuk itu, Elly mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir ketersediaan masker.

"Jadi, terkait isu virus Corona ini, masyarakat tidak perlu berbondong-bondong mencari masker apalagi sampai memborong karena panic buying itu," ujarnya.

Dia menambahkan, berdasarkan keterangan World Health Organization (WHO) orang yang pakai masker hanya orang yang sakit.

Simak video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.