Sukses

Kondisi 2 Pasien Suspect Virus Corona yang Diisolasi di RSUD Banyumas

Pasien pertama adalah TKI yang baru pulang dari Hongkong dan mengalami demam. Adapun pasien kedua adalah peserta program pertukaran pelajar Indonesia-Malaysia

Liputan6.com, Banyumas - RSUD Banyumas mengobservasi dua pasien yang mengalami gejala atau suspect virus Corona. Keduanya mengalami gejala yang mirip, yakni demam, mual, muntah dan sesak napas.

Hasil rontgen keduanya pun sama, menunjukkan kondisi paru-parunya tak begitu baik. Keduanya diisolasi di ruang khusus dan dirawat oleh petugas medis khusus pula. Usai dirawat di RSUD Banyumas, kondisi kedua pasien suspect virus Corona ini membaik.

Wakil Direktur RSUD Banyumas, dr Noegroho Harbani mengatakan kedua pasien sadar sepenuhnya. Selain itu, tanda-tanda vital keduanya juga dalam kondisi baik.

“Kalau dalam bahasa medisnya itu Compos mentis atau sadar penuh. Kondisinya baik,” katanya, Kamis, 5 Maret 2020.

Nugroho mengatakan, observasi di ruang isolasi bukan lah kesimpulan bahwa keduanya positif terjangkit virus Corona. Kedua pasien ini diisolasi sebagai bagian dari standar prosedur operasional (SPO) WHO dan Kemenkes. Itu artinya, keduanya belum tentu terjangkit Covid-19.

Kedua pasien diisolasi karena sebelumnya menunjukkan gejala mirip atau suspect virus Corona. Di antaranya, demam, mual, muntah dan sesak napas. Selain itu, keduanya juga telah bepergian dari negara-negara yang sudah terpantau terkena wabah virus Corona.

Pasien pertama adalah TKI yang baru pulang dari Hongkong dan mengalami demam. Adapun pasien kedua adalah peserta program pertukaran pelajar Indonesia-Malaysia yang juga telah melakukan perjalanan ke Malaysia dan Singapura.

“China, Korsel, Jepang, Malaysia, Singapura. Negara-negara di mana terdeteksi virus Corona,” dia menjelaskan.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gejala dan Pencegahan Penularan Virus Corona

Hasil laboratorium baru akan diketahui sekitar 48 jam setelah sampel swab diterima oleh Lab Kemenkes. Dia memperkirakan pada Sabtu, hasil uji lab sudah diketahui.

“Sampel swab pasien pertama dikirim pada Selasa malam. Sampel swab pasien kedua dikirim pada Rabu, malam juga,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, drg Hanung Wikantono mengatakan virus ini menular melalui droplets (percikan) cairan tubuh dari pengidap virus Corona. Penularan terjadi saat orang yang positif mengidap virus Corona bersin atau batuk dan percikan itu terhirup masuk ke tubuh orang lain yang belum terjangkit.

“Makanya kalau sakit disarankan memakai masker,” kata Hanung.

Hanung bilang orang sehat tak perlu menggunakan masker. Masker hanya dipakai ketika berada di keramaian untuk mengantisipasi penularan. Misalnya di bandara, di trem, atau di KRL.

Dari karakter virus yang demikian, setidaknya ada dua kriteria khusus untuk menetapkan status suspek. Pertama pasien mengalami gejala demam, batuk, dan sesak. Kedua, pasien itu baru bepergian dari negara endemis virus Corona.

Hanung mengatakan, gejala yang ditimbulkan virus muncul karena kekebalan tubuh melemah. Gejala itu bisa hilang ketika imunitas tubuh membaik.

“Kekebalan tubuh baik kalau makan makanan bergizi seimbang, hindari d makanan mentah atau setengah matang,” jelasnya.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Banyumas, Dwi Mulyanto, mengatakan masyarakat tak perlu panik dengan ditemukannya kasus virus Corona di Indonesia. Ia menyarankan agar warga menerapkan pola hidup bersih dan sehat, antara lain rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.

“Masyarakat tidak perlu resah, dan Banyumas belum ada yang positif. Jadi belum ada virus Corona di Banyumas,” Dwi menegaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.