Sukses

Boyolali Bakal Punya Wisata Religi Mirip Makkah

Saat ini, pemerintah masih merencanakan penambahan beberapa destinasi wisata di Boyolali. Salah satunya destinasi wisata religi yang berkaitan dengan umrah dan haji.

Boyolali - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali akan terus mengembangkan potensi wisata di daerahnya. Salah satu yang saat ini tengah menjadi wacana adalah pembangunan destinasi wisata religi. Banyaknya masyarakat Muslim yang menunaikan haji dan umrah menjadi salah satu potensi yang akan ditangkap Pemkab Boyolali.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali, Susilo Hartono, mengatakan saat ini pemerintah masih merencanakan penambahan beberapa destinasi wisata di Boyolali. Salah satunya destinasi wisata religi yang berkaitan dengan umrah dan haji.

"Kami berharap ada satu fasilitas yang dibuat semirip mungkin dengan kondisi di negara tujuan umrah dan haji. Mulai dari turun pesawat sampai pada tempat-tempat pelaksanaan kegiatan saat umrah maupun haji," kata dia saat ditemui Solopos.com di Ngemplak belum lama ini.

Melalui fasilitas tersebut, masyarakat yang hendak menunaikan ibadah haji atau umrah bisa memiliki gambaran yang jelas. Mengenai kepastian waktu pembangunan destinasi wisata religi itu, pihaknya masih belum bisa memastikan.

Dia mengatakan pembangunan tersebut akan melibatkan investor.

"Kami kira itu akan butuh lahan cukup luas. Kami masih berkoordinasi dengan investor," kata dia.

Alasan munculnya wacana pembangunan destinasi wisata religi itu tidak lain karena potensi haji dan umrah yang besar. Setiap tahunnya selalu ada masyarakat baik di Boyolali maupun sekitarnya yang menunaikan umrah dan haji, dan berangkat melalui Bandara Adi Soemarmo, di Boyolali.

"Itu yang harus kami tangkap sebagai peluang," lanjut dia.

Berdasarkan data jumlah penumpang yang datang dan berangkat melalui Bandara Adi Soemarmo, yang diunggah di website Badan Pusat Statistis (BPS) Solo, jumlah penumpang yang berangkat menuju Jeddah pada Desember 2019 ada 1.059 orang.

Jumlah itu turun dari November 2019 yang mencapai 1.823 orang. Untuk penumpang yang menuju Madinah pada Desember 2019 sebanyak 2.759 orang. Sedangkan pada bulan sebelumnya sebanyak 3.400 orang. (AMA/PNJ)

Baca berita menarik Solopos.com lainnya di sini.

Simak Video Piliihan Berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.