Sukses

Kondisi Mental Siswa SMPN 1 Turi Sepekan Usai Tragedi Sungai Sempor

Siti mengakui memang masih ada beberapa siswa SMPN 1 Turi yang masih perlu pendampingan dari psikolog.

Liputan6.com, Yogyakarta - Siswa SMPN 1 Turi Sleman yang melalui masa tragedi 10 siswa meninggal dunia saat susur sungai Sempor Jumat (21/2) lalu kondisinya telah berangsur membaik. Aktivitas kegiatan belajar sudah mulai dilaksanakan pada Kamis (27/2/2020).

"KBM ya, hari Ini dilakukan pendampingan pembelajaran siswa di kelas, dan pendampingan psikologis guru," kata Tim Posko Pendampingan Psikologi Dr. Siti Urbayatun, M.Si, Jumat (28/2/2020).

Siti mengatakan sejak hari Kamis lalu mayoritas siswa SMPN 1 Turi sudah kembali stabil dan siap sekolah. Sebagian besar siswa sudah masuk sekolah terutama sejak Kamis (28/2).

"Sampai Kamis 27 Februari kehadiran jumlah siswa yang masuk sudah mencapai 93,8%," katanya.

Siti mengakui memang masih ada beberapa siswa SMPN 1 Turi yang masih perlu pendampingan dari psikolog. Namun, tidak seperti sejak hari pertama masuk sekolah.

"Beberapa teman dekat korban, siswa yang terluka, teman yang melihat hanyutnya siswa lain, beberapa mengalami simtom stres akut ringan sampai sedang, sehingga masih perlu pendampingan psikologis dari psikolog klinis," katanya.

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pendampingan Psikologis Lanjutan

Siti menjelaskan nantinya siswa SMPN 1 Turi akan dilepas kegiatan belajar mengajarnya dengan guru. Namun begitu, psikolog tetap akan mendampingi di posko psikolog.

"Besok Senin (2/3/2020) anak-anak sudah sekolah dengan guru. Rencana dimungkinkan ada psikolog yang mendampingi di posko," katanya.

Selanjutnya tim psikologi akan berkoordinasi dengan pihak terkait paska pendampingan. Sebab, tim psikolog akan dihentikan setelah sepekan pendampingan.

"Untuk Tim selanjutnya akan dikoordinasikan oleh sekretariat bersama di kantor Dinas pemberdayaan perempuan perlindungan anak pengendalian penduduk dan keluarga berencana kabupaten Sleman," katanya.

Ia berharap nantinya bagi yang ingin membantu pendampingan anak dapat menghubungi Sekretariat Bersama Perlindungan Anak Kabupaten Sleman.

"Setelah Posko pendamping Psikologi dihentikan layanan Psikologi diberikan oleh Psikolog Puskesmas yang dibackup 24 Psikolog Puskesmas lainnya se Kabupaten Sleman," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.