Sukses

PODCAST Regional: Selamat Hari Bahasa Ibu Internasional

Simak obrolan seru tim Regional Liputan6.com bersama Ganjar Harimansyah soal Bahasa Ibu di podcast berikut.

Liputan6.com, Jakarta - Tiap 21 Februari, dunia memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional. Isu bahasa ibu sendiri di Indonesia identik dengan bahasa daerah. UNESCO memperkirakan sekitar 3000 bahasa daerah akan punah sampai dengan tahun 2100. Dikatakan, hanya tinggal setengah dari seluruh populasi bahasa saat ini yang masih akan eksis.

Bahasa ibu adalah bahasa yang pertama kali yang dikuasai seorang anak dimulai saat si anak mulai bisa berbicara hingga fasih berbicara dikenal sebagai bahasa ibu. Di Indonesia, bahasa daerah tidak melulu menjadi bahasa ibu atau indigenous language.

Pada saat ini, menurut Ganjar Harimansyah, Kepala Bidang Pelindungan Bahasa dan Sastra, Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, banyak juga orang yang bahasa ibunya adalah bahasa Indonesia, bukan lagi bahasa daerah.

"Misal karena ada bencana dan perkawinan campur. Ada pasangan beda daerah, akhirnya memutuskan menggunakan bahasa Indonesia di rumahnya. Ini menyebabkan anak-anaknya menggunakan bahasa ibu, yakni bahasa Indonesia, bukan daerah asal orangtuanya," ucap Ganjar kepada Liputan6.com.

Ganjar mengatakan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa meyakini bahasa ibu penting dilestarikan agar terhindar dari kepunahan. Sejak Oktober 2019, badan bahasa telah memetakan bahasa-bahasa daerah yang menjadi bahasa ibu masyarakat Indonesia. Jumlahnya kini ada sebanyak 718 bahasa daerah, belum termasuk dialek dan subdialek, yang tersebar di pelosok Tanah Air.

Simak obrolan seru tim Regional Liputan6.com bersama Ganjar Harimansyah soal Bahasa Ibu selengkapnya di podcast berikut.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.