Sukses

Sempat Telantar di Malaysia, Puluhan Warga Riau Akhirnya Bisa Umrah

Puluhan anggota jemaah umrah di Riau akhirnya bisa menunaikan ibadah ke Tanah Suci setelah pada 2018 sempat telantar di Malaysia.

Liputan6.com, Pekanbaru - Tahun 2017 dan 2018 sejumlah travel umrah di Riau, khususnya di Pekanbaru, terlilit masalah karena gagal memberangkatkan konsumennya. Sebagian di antaranya berujung ke pengadilan, sehingga ratusan anggota jemaah pasrah uangnya hangus.

Beberapa travel umrah akhirnya tutup usaha. Sebagian lagi tetap bertahan dan memperbaiki manajemen seperti yang dilakukan PT Kiblatain Jaya Utama. Puluhan calon jemaah yang gagal berangkat dijadwal ulang secara bertahap.

Seperti yang dialami Hasyim bersama 50 warga Riau yang akhirnya bisa menunaikan ibadah umrah ke Arab Saudi. Hal ini di luar dugaan karena pada tahun 2018, dia bersama puluhan calon anggota jemaah lainnya gagal berangkat meskipun saat itu sudah terbang ke Malaysia.

Kala itu, perusahaan tersebut menuai protes. Banyak calon jemaah sudah pasrah hingga akhirnya perusahaan di Pekanbaru ini berbenah.

"Alhamdulillah, ini juga mungkin berkat doa para jemaah. Di antara mereka secara ekonomi tidak beruntung, tapi terus menabung untuk berangkat. Akhirnya cita-cita kita ke Tanah Suci terkabulkan," jelas Hasyim, Minggu malam, 16 Februari 2020.

Hasyim menyebut dirinya bersama jemaah lainnya sangat menikmati perjalanan di bawah manajemen baru ini. Tidak seperti kejadian tahun 2018, mereka telantar di Malaysia karena tidak terdaftar dalam penerbangan ke Mekkah.

Selama di Tanah Suci, ucap Hasyim, puluhan anggota jemaah yang diberangkatkan ulang itu menginap di hotel berbintang serta dekat dengan Masjid Nabawi di Madinah ataupun Ka'bah ketika di Mekkah.

"Jaraknya hanya dibatasi jalan. Di Madinah itu, kalau tidak salah dekat sekali dengan pintu 26. Begitu juga di Mekkah sangat dekat," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Riau, Husaimi Hamidi mengapresiasi kebijakan manajemen baru Biro Travel Kiblatain Jaya Wisata sudah memberangkatkan jemaah umrah setelah tertunda pada tahun 2018.

Dia menceritakan, PT Kiblatain Jaya Baru dulunya bermasalah, ratusan orang gagal berangkat. Namun, usai diambil alih oleh pemilik baru, langkah pertama dilakukan manajemen memberangkatkan mereka semuanya.

"Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada pemilik dan manajemen baru karena dulu ada banyak warga saya tertunda berangkat," kata Husaimi.

Kebijakan diambil manajemen baru disebut Husaimi sebagai keputusan berani. Dia pun berharap pihak travel umrah terus menjaga kepercayaan masyarakat, khususnya calon jemaah yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci.

"Pesan kami, tolong jaga kepercayaan masyarakat. Yang sudah bagus ini, harus dipertahankan dan tingkatkan lagi," ujarnya.

Sementara itu, Pimpinan PT Kiblatain Jaya Wisata Wilayah Riau, Haji Fadhli Rahman, menjelaskan, hingga 2020 ratusan jemaah telah diberangkatkan ke tanah suci dalam tiga gelombang. Sebagian dari jemaah, katanya, mendapatkan pengalaman luar biasa dari segi pelayanan mulai dari Bandara hingga akomodasi di Tanah Suci.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.