Sukses

Guru Besar Pusaka Djakarta Sarankan Pemerintah Bikin Sekolah Silat Indonesia

Sanusi yang kerap disapa Babe Uci menilai dengan adanya keberagaman main pukulan ini perlu dibuat sekolah khusus pencak silat.

Liputan6.com, Jakarta Dalam buku Maen Pukulan Khas Betawi karya GJ Nawi, dituliskan tentang adanya 317 aliran main pukulan Betawi. Beberapa di antaranya telah terdaftar sebagai warisan budaya takbenda dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Terbaru pada 2019, ada silat Mustika Kwitang, silat Pusaka Djakarta, silat Troktok, dan silat Sabeni Tenabang. Menyusul yang sudah ditetapkan lebih dulu adalah silat Beksi dan silat Cingkrik.

Pada umumnya silat tradisional Indonesia dikenal dengan nama pencak silat, berbeda istilahnya bagi kebanyakan pesilat Betawi. Walaupun demikian, maksud yang terkandung tidak lain dan tidak bukan adalah pencak silat.

"Di Betawi istilahnya bukan pencak silat tapi maen pukulan," ujar Sanusi yang kerap disapa Babe Uci di Graha Bhakti Budaya (26/01).

Tidak hanya itu, tiap wilayah memiliki keunikannya tersendiri dari maen pukulan yang sudah ada sejak lama.

"Istimewanya Betawi tiap kampung mempunyai jurusnya sendiri-sendiri," tutur Babe Uci

Ia menilai dengan adanya keberagaman main pukulan ini perlu dilestarikan dan dikembangkan dengan dibuat sekolah khusus silat.

"Bikin Sekolah Silat Indonesia. Silat beksi ada gurunya, silat cingkrik ada gurunya, mau belajar Mustika Kwitang ada gurunya. Jadi tiap wilayah ada, kita enggak kehilangan pencak, kalau mau bergerak jangan tanggung-tanggung," ujar Babe Uci.

Walaupun demikian, Babeh Uci menilai yang terpenting dalam setiap individu adalah akhlaknya, bukan silatnya.

Ia pun siap membantu pemerintah dalam memberikan pengajaran silat kepada generasi penerus bila diberikan kesempatan.

"Kita yang udah tua-tua ini siap bantu pemerintah buat mengajarkan silat-silat. Kalau ada sekolah orang tua enggak mesti ke kampung-kampung dan tiap bulan udah pasti dapet gaji," tutur Babeh Uci disambut tawa audiens yang hadir.

 

Akhmad Mundzirul Awwal/PNJ.

Simak Video Pilihan Berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.