Sukses

Tim Gabungan Gelar Razia, Ratusan Lubang Tambang Ditemukan di Banten

Dari 21 titik yang didatangi tim gabungan, terdapat ratusan lubang tambang yang diduga menjadi penyebab banjir bandang di Lebak Banten.

Liputan6.com, Banten - Personel gabungan yang berjumlah 302 orang masih merazia sejumlah tambang ilegal yang ada di Kabupaten Lebak, Banten, sejak tanggal 11 Januari 2020 lalu. Ratusan lubang tambang telah ditemukan dan telah dipasangi garis polisi.

"Jadi seluruhnya yang kita datangi 21 tempat. Ya perkiraan sekitar segitu lah, 100-200 (lubang yang ditemukan). Belum ada (temuan) aktivitas masyarakat yang melakukan aktivitas penambangan. Tidak ada kesulitan, cuma medannya aja yang jauh dan ekstrem," kata Karo Ops Polda Banten, Kombes Pol Amiluddin Roemtaat, Kamis (24/1/2020).

Amiluddin mengatakan, dalam proses razia, tim gabungan dari Polri, TNI, Dinas LHK Banten dan Lebak, Satpol PP Banten dan Lebak, BPBD Banten dan Lebak dibagi dua tim. Tim pertama dipimpin langsung Karo Ops Polda Banten, Kombes Pol Amiluddin Roemtaat, menyisir sembilan titik keberadaan lubang tambang ilegal.

Saat berada di salah satu bukit di daerah Citorek, ditemukan "perkampungan tenda biru" yang jumlahnya sekitar 30 lubang tambang. Namun tidak ditemukan aktivitas pertambangan emas ilegal.

Tim kedua dipimpin oleh Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Banten, Kombes Pol Dedi Suryadi yang menyisir tujuh lokasi yang diduga terdapat banyak lubang tambang. Namun untuk sampai ke lokasi, mereka harus menempuh perjalanan dua jam menggunakan truk, kemudian dilanjutkan berjalan kaki selama empat jam. Tim tersebut kemungkinan besar akan menginap di tengah hutan Kabupaten Lebak.

"Yang dipimpin Dansat brimob, ke (daerah) Sobang hingga Cikancra. Itu perginya (jalan kaki) saja ke sana sekitar empat jam, di sana ada tujuh titik yang harus mereka police line. Mungkin mereka baru kembali besok pagi akan kembali," terangnya.

Saat razia lubang tambang bersama tim pertama saja, perjalanan untuk sampai ke titik awal razia, menempuh perjalanan satu jam menembus belantara hutan. Lubang tambang ada yang berada di pinggir aliran sungai hingga lereng pegunungan yang curam.

Butuh tenaga ekstra untuk sampai ke lokasi. Cuaca pun kerap berubah, terkadang hujan kemudian berubah panas terik. Saat pulang jelang Maghrib, kabut tebal memperpendek jarak pandang ditengah jalanan berlumpur.

Bahkan penyisiran lubang tambang dan mesin pengolah batu emas menjadi biji emas pun dilakukan oleh tim Polres Lebak, yang menyisir hingga ke wilayah Cikotok, Warung Banten, Cibeber hingga Bayah yang sudah berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

"Sebelumnya kita sudah datangi tiga tempat dan juga dari Polres (Lebak) di Cibeber sudah kita datangi. Tentu semua sudah disisir semua. Kalau lubang sudah banyak sekali yang kita temukan," katanya. 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.