Sukses

Sunda Empire Sebut Tak Ada Kaitan dengan Suku Sunda

Usai kemunculan Keraton Agung Sejagat di Purworejo, kini muncul Sunda Empire, sebuah perkumpulan yang mengklaim dirinya sebagai kekaisaran bumi dan matahari.

Bandung - Usai kemunculan Keraton Agung Sejagat di Purworejo, kini muncul Sunda Empire, sebuah perkumpulan yang mengklaim dirinya sebagai kekaisaran bumi dan matahari.

Bahkan konten-konten video yang berkaitan dengan Sunda Empire banyak ditemukan di media sosial Youtube dalam kanal Alliance Press International.

Salah satu video tertanggal unggah 6 Juli 2019 menyebutkan, pemerintahan dunia akan segera berakhir. Seorang pria dalam video tersebut bernama HRH Rangga, mengaku dirinya sebagai Gubernur Jenderal Nusantara.

Dalam video berdurasi 8.27 menit itu Rangga mengatakan, Sunda Empire tidak ada hubungannya dengan Suku Sunda.

"Tapi ini adalah proses turun-temurun kekaisaran, dari dinasti ke dinasti, dan saat ini dinasti Sundakala," ujar Rangga dikutip Ayobandung, Jumat (17/1/2020). Ia mengatakan dalam video, pertemuan hari itu bertujuan untuk membentuk tatanan dunia.

"Ini terkait program pelaksanaan mengangkat proses teritorial di dalam Nusantara ini, di dalamnya ada Indonesia dan di dalamnya adalah Bandung sebagai korp diplomatik dunia, bahwa pada tanggal 15 Agustus 2020 seluruh negara harus mendaftar ulang dan juga penyelesaian atas utang-utang kepada Bank Dunia," ujarnya.

Rangga meenjelaskan tujuan Sunda Empire ini untuk menata kembali tatanan dunia untuk mencapai perdamaian dunia.

"Sunda Empire adalah tujuannya membangun terwujudnya kesejahteraan rakyat, manusia di alam jagad raya ini, kemudian membuat kedamaian dunia," katanya.

Ia berkeyakinan bahwa keberadaan Sunda Empire - Earth Empire punya fungsi penting untuk membenahi tatanan pemerintahan.

"Memerankan atas misi penting atas tatanan pemerintahan yang mungkin pada posisi tertentu adanya carut marut susunan pemerintahan, ini akan ditata kembali," ujar Rangga.

 

Baca berita Ayobandung.com lainnya di sini.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.