Sukses

Geger Sunda Empire, Wali Kota Bandung: Jangan Buat Kegaduhanlah

Belum selesai soal keraton penerus Kerajaan Majapahit yang akan menjadi penguasa dunia, kini muncul kelompok yang mengatasnamakan dirinya Sunda Empire.

Liputan6.com, Bandung - Belum lama ini, publik dihebohkan dengan kehadiran Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah. Namun, belum selesai berhembusnya kabar soal keraton penerus Kerajaan Majapahit yang akan menjadi penguasa di dunia, kini sudah muncul kelompok yang mengatasnamakan dirinya Sunda Empire.

Dari informasi yang dihimpun, terdapat kemiripan antara Sunda Empire dan Keraton Agung Sejagat. Dua kerajaan ini sama-sama menyebut bahwa pemerintahan dunia akan segera berakhir. Hanya saja, kelompok Sunda Empire memberi prediksi pemerintahan dunia akan berakhir pada 15 Agustus 2020 mendatang.

Wali Kota Bandung Oded M Danial menanggapi hebohnya kelompok Sunda Empire di jagat maya.

"Kalau ada dinamika sosial budaya seperti itu, bagi saya sebagai kepala daerah yang terpenting siapa pun, saya berharap jangan membuat kegaduhanlah. Mari kita bangun Bandung ini sebagai rumah bersama dan memelihara Bandung dengan baik," kata Oded di Bandung, Jumat (17/1/2020).

Oded juga meminta Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk menelusuri keberadaan kelompok Sunda Empire - Earth Empire yang sudah menghebohkan masyarakat.

"Adapun nanti statusnya seperti apa, saya kira tunggu saja perkembangannya. Saya sudah ngobrol juga dengan Kesbangpol, nanti dengan semuanya akan melihat itu," katanya.

Aktivitas kelompok Sunda Empire diketahui setelah salah satu akun Facebook membagikan unggahan seseorang yang diduga terkait kelompok tersebut.

Dalam informasi yang dibagikan akun Yuni Rusmini, terdapat adanya kegiatan Sunda Empire berdasarkan unggahan dari akun Renny Khairani Miller pada 9 Juli 2019.

Dalam sebuah tangkapan layar, Renny menuliskan jika masa pemerintahan dunia yang sekarang akan segera berakhir sampai dengan 15 Agustus 2020.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.