Sukses

Puluhan Kosakata Bahasa Jambi Diserap KBBI, Apa Saja?

Di tengah berkembangnya zaman dan teknologi, ternyata kosakata bahasa daerah Jambi masih terus menunjukkan eksistensinya dan semakin memperkaya ragam bahasa Indonesia.

Liputan6.com, Jambi - Provinsi Jambi sebagai daerah rumpun Melayu ternyata masih menunjukkan eksistensinya melalui bahasa lokal. Sehingga seiring berjalannya waktu, kosakata bahasa daerah Jambi juga terus berperan terhadap perkembangan bahasa Indonesia.

Peneliti dari Kantor Bahasa Jambi, Elva Yusanti mencatat sebanyak 51 kosakata bahasa daerah Jambi telah diserap menjadi bahasa Indonesia. Kosakata tersebut sangat penting keberadaannya karena akan semakin memperkaya ragam bahasa Indonesia.

"Bahasa daerah Jambi yang ada di KBBI edisi kelima itu adalah kosakata yang kami ajukan sebelumnya pada tahun 2013," kata Elva Yusanti kepada Liputan6.com, Rabu (15/01/2020).

Dari 51 kosakata bahasa daerah Jambi yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia kata dia, masih ada beberapa kosakata yang perlu diperbarui atau dimutakhirkan defenisinya. Misalnya kosakata be.sale, dalam defenisi yang terdapat di KBBI mengartikan pemimpin spiritual suku anak dalam.

"Defenisinya sebenarnya bukan itu (pemimpin spritiual suku anak dalam), tapi artinya lebih kepada aktivitas upacara atau tradisi spiritual yang dilakukan oleh suku anak dalam di Jambi," dia menjelaskan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi cetak akan dimutakhirkan setiap 5 tahun sekali. Sedangkan, versi daring akan dimutakhirkan setiap 6 bulan sekali. Kini KBBI yang disusun oleh Badan Pengembangan dan Pembinaaan Bahasa telah memasuki edisi kelima yang dikeluarkan tahun 2016.

Seiring dengan terserap menjadi bahasa Indonesia, kini bahasa lokal Jambi pun, kata dia, posisinya semakin memperkaya ragam bahasa Indonesia yang sering disebut sebagai bahasa persatuan.

Namun, sebagian warga Jambi, masih ada yang tidak atau belum mengetahui kosakata bahasa daerah Jambi yang telah diserap menjadi bahasa Indonesia. Padahal, bahasa lokal menjadi identitas sebuah budaya, terutama budaya lokal kita sendiri.

Liputan6.com mencoba merangkum 51 kosakata bahasa daerah Melayu Jambi dengan kode (Jb) beserta artinya yang kini telah terserap ke dalam KBBI edisi kelima.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berikut Rangkumannya

ambung: wadah berbentuk bulat panjang, terbuat dari anyaman rotan, bagian tengah diberi tali untuk dikaitkan ke bahu, dan bagian atas diberi tali untuk disangkutkan ke kepala

antar belanja: adat perkawinan di Jambi dengan mengantar barang bawaan pihak laki-laki kepada pihak perempuan berupa perlengkapan kamar, perlengkapan mandi, seperangkat pakaian, kosmetik, dan perlengkapan masak (beras, kelapa, bawang, merica, dan sebagainya), pada saat menikah.

ayam bersanggul: orang yang selalu menundukkan kepala karena malu.

ayam bertelur: orang yang malas bekerja; pemalas

baselang: mengerjakan sawah secara bersama-sama (gotong royong), yang berpindah dari sawah seseorang ke sawah orang lain.

bersebo: memakai sebo: maling ~ menggasak perhiasan di toko emas itu.

besale: pemimpin spritiual suku anak dalam, biasanya dapat meramal atau menyembuhkan orang sakit.

catur: jahitan pembatas pada tengah kasur yang berfungsi untuk meratakan kapuk dan membentuk tonjolan pada kasur.

cuci kampung: hukum adat di Jambi yang mengharuskan pasangan muda-mudi yang berbuat zina membayar uang denda.

dap: alat musik khas Kerinci terbuat dari bonggol kelapa dan kulit kambing, dibunyikan dan dimainkan untuk menurunkan benda-benda pusaka.

depati: pemimpin suku anak dalam.

dompeng: alat untuk penambangan emas di sungai, berfungsi menyedot pasit dari dasar sungai, selanjutnya butiran emas akan dipisahkan dari butiran pasir dengan menggunakan merkuri.

garang: bagian dapur tempat mencuci beras, piring dan peralatan dapur yang lain.

gazal: musik yang dimainkan oleh masyarakat Jambi, dengan menggabungkan irama gambus, zapin, dan langgam, berfungsi sebagai musik hiburan pada hari besar Islam dan pada pesta perkawinan.

gendang panjang: alat musik khas Jambi, digunakan untuk mengiringi pencak silat dan tairian daerah, terbuat dari kayu dan kulit kambing.

kalbu: pengelompokan sosial masyarakat Jambi pada masa kesultanan Jambi.

kampih: wadah berbentuk persegi, terbuat dari anyaman daun pandan berduri, dipakai untuk membawa bekal ke sawah.

ketan tumis: ketan kusus yang diberi bumbu tumis (telur, ebi), kemudian diaduk menjadi satu.

kompang: gendang pipih, dibuat dari tabung kayu pendek, ujungnya agak lebar, satu ujungnya diberi tutup kulit.

krinok: nyanyian berupa lantunan isi hari yang dilagukan pada saat menjaga sawah yang padinya sedang menguning, biasanya diiringi dengan alat musik gendang, biola, atau gong.

kurok: dinding terbuat dari pelupuh bambu atau kulit kayu, berfungsi untuk membatasi tempat tidur, ruang makan, dan dapur.

lacak: mainan yang menggunakan batu domino.

larik: rumah adat Kerinci berbentuk panggung dan berpetak-petak, yang memiliki dua ruangan (ruangan dalam dan ruangan luar).

leka: alas tempat menaruh belanga terbuat dari kayu, berbentuk bulat tipis.

lita: ikat kepala terbuat dari kain merah berbentuk runcing, pada bagian depan dan pada bagian belakangnya terdapat kuncir.

mandah kincai: perantau asal Kerinci

mandi Safar: mandi masaal di laut yang dilakukan pada bulan Safar tiap tahun, yang diyakini dapat menghindarkan orang dari berbagai macam bala dan penyakit.

mawas: gendang terbuat dari tabung kayu dan kulit.

melansir: membagi sama banyak

menaup: mengikis kulit kayu dengan taup.

mindu lahin: jenis musik dari Kabupaten Kerinci yang bercerita tentang suka duka hidup di masa lalu, yang menggunakan alat musik suling bambu, rebana, tabuh, dan gong. mu.tur: makan di antara waktu sarapan dan waktu makan siang.

ngelok: memuja makhluk halus dengan memberikan sesajen.

perelak: ladang dekat desa yang ditanami sayur-sayuran.

piak: keluarga besar dalam suku Batin di Jambi, dahulu tinggal di sebuah rumah besar yang terdiri atas beberapa keluarga inti.

rakit dompeng: rakit yang digunakan untuk mendompeng.

sambal lingkung: serundeng ikan.

sebo: penutup muka dan kepala dari rajutan benang wol), berfungsi melindungi muka dari udara dingin.

seluk: hiasan kepala pengantin laku-laki dalam budaya Kerinci, terbuat dari bahan batik Jambi berwarna biru atau kain songket merah berbenang emas, berbentuk topi baret, bagian depan lebih tinggi daripada bagian belakang, terdapat beberapa lipatan.

siwek: ketentuan adat yang mewajibkan setiap orang membawa makanan, minuman, dan sebagainya pada pesta adat di Kerinci.

tangsi: benang yang digunakan untuk memancing

tatuang: tanduk kerbau yang ujungny adilubangi, dapat ditiup seperti terompet, berfungsi untuk memberi tahu masyarakat pada saat mencari jejak rusa.

tauh: musik pengiring tari, menggunakan instrumen, kelintang perunggu, gendang, dan gong, terdapat di Provinsi Jambi.

taup: alat untuk mengikis kulit kayu (seperti kayu manis dan sebagainya).

tekong: calo pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri.

tokonem: ilmu penamaan pulau.

tukang dodos: buruh petik sawit.

tungganai: saudara laku-laki dari suami atau istri.

turap bronjong: turap yang bertingkat seperti tangga.

turap tegak: turap yang dipasang lurus ke atap.

umo talang: ladang yang terletak jauh dari desa, terutama ditanami padi.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.