Sukses

Cerita 6 Nelayan Selamat Usai Terapung 15 Jam di Tengah Laut Gorontalo

Setelah kapal mereka diterjang gelombang besar seluruh nelayan langsung tenggelam. Mereka lantas menyelamatkan diri masing-masing

Liputan6.com, Gorontalo - Cuaca buruk melanda nyaris sebagian besar wilayah Indonesia. Di Gorontalo, satu kapal nelayan tenggelam usai dilabrak gelombang tinggi, Minggu, 12 Januari 2020.

Kapal yang berawak enam nelayan itu tenggelam ketika berlayar di Teluk Tomini, Wanggarasi, Kabupaten Pohwunto. Enam nelayan hilang seketika.

Tim SAR gabungan langsung mencari keberadaan nelayan yang sempat mengabarkan kondisi terakhir sebelum kapal tenggelam. Mereka bersicepat dengan waktu. Meleset sedikit, enam nelayan itu bisa jadi akan hilang selama-lamanya.

Akan tetapi, pencarian nelayan yang hilang itu pun bukan pekerjaan mudah. Cuaca buruk berupa angin kencang dan hujan deras menyulitkan proses pencarian. Pun ancaman ombak tinggi bisa menerjang sewaktu-waktu.

Beruntung, di tengah ancaman gelombang tinggi keenam nelayan ini selamat. Nelayan berhasil ditemukan oleh tim gabungan Dit Polair Polda Gorontalo, Polres Pohuwato, Basarnas Gorontalo, serta BPBD Kabupaten Pohuato.

Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Gorontalo, Djefri Mewo mengatakan keenam nelayan yang tenggelam bersama kapalnya itu sudah berhasil dievakuasi pada Senin (13/1/2019) sekitar pukul 11.00 WITA.

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Detik-Detik Kapal Tenggelam

“Tim Sudah berhasil menyelamatkan mereka. Dua korban sudah di darat karena menyelamatkan diri sendiri. Sementara empat lagi, masih di perjalanan menggunakan kapal Basarnas,” katanya.

Seorang nelayan yang selamat, Arswin Madu menuturkan, setelah kapal mereka diterjang gelombang besar seluruh nelayan langsung tenggelam. Mereka lantas menyelamatkan diri masing-masing.

Para nelayan ini berupaya mengambil peralatan apung seadanya. Ada yang menggunakan jiriken sebagai pelampung, bahkan ada sebagian rekannya yang tinggal berpegangan di rakit rompong dengan posisi terendam.

"Sudah tidak ada lagi yang kami tahu, yang ada di benak kami waktu itu bagaimana menyelamatkan diri dari ombak yang menggulung besar," ucap Arswin.

Arswin bilang, dua rekan berhasil berenang ke darat. Sedangkan empat lainnya, berupaya mengapung di tengah laut hingga akhirnya dijemput oleh Basarnas.

Kabid Humas Polda Gorontalo, AKBP Wahyu Tri Cahyono mengimbau warga di pesisir laut untuk lebih berhati-hati dan waspada. Sementara waktu ini, para nelayan sebaiknya tak melaut mengingat kondisi cuaca sedang tidak baik.

“Ketika ada yang terjadi, sesegera mungkin melaporkan kepada pihak yang berwajib. Kami sebagai anggota Polri dalam hal ini Pol Air akan selalu siap sedia dalam membantu masyarakat yang mebutuhkan kehadiran Polri,” kata Tri Cahyono

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.