Sukses

Kisah Coklat Makaryo Bergambar Bendera Indonesia Palestina di Gaza

Coklat Makaryo buah tangan dari Kulonprogo dengan berbagai pilihan rasa yang bisa dibawa dari Kulonprogo. Harga mulai dari Rp6.000 hingga Rp40 ribu.

Liputan6.com, Yogyakarta - Belum banyak yang tahu soal Coklat Makaryo asli Kulonprogo telah sampai ke negeri perjuangan Palestina. Fachri Yusufi Maulidani, owner Coklat Makaryo mengatakan, coklatnya dibawa seorang teman yang memesan dengan gambar bungkus coklat bergambar bendera dua negara itu.

"Ada yang dibawa ke Palestina untuk dikasih ke anak-anak di Gaza. Pakai custom ada bendera Palestina dan Indonesia," katanya kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu. 

Fachri menjelaskan ia biasa menerima pesanan pembuatan coklat dengan gambar bungkus sesuai keinginan pemesan. Bahkan ia menerima pesanan dari partai, perusahaan hingga panitia penyelenggara pemilu.

"Caleg juga ada. Parpol kan dia dari PDIP ada juga dari luar Jawa dari Nasdem banyak, yang custom ada foto sama tulisannya sesuai keinginan. Berkah Pemilu kemarin," katanya. 

Namun diluar moment Pemilu pihaknya juga sering mendapat order dari lembaga swasta maupun lembaga sosial. Seperti pesanan ke Palestina. 

"Dia pesan coklatnya. Jadi dia itu gerakan sosial beli coklat di kita, lalu yang mau donasi ke Palestina lewat coklat itu tadi," katanya.

Menurutnya Coklat Makaryo Kulonprogo memang belum dipesan langsung dari luar negeri. Namun, banyak yang membawa coklat buatanya ke luar negeri seperti ke Palestina tersebut.  

 "Itu (pesanan coklat Palestina) 1 bulan itu sampai 3 ribu coklat dibawa kesana, sebagian untuk oleh-oleh ke Palestina," kata pemuda 23 tahun. 

Lulusan MMTC ini menyebut coklatnya saat ini sudah tersebar di beberapa lokasi di Daerah Istimewa  Yogyakarta. Mulai dari toko, supermarket hingga toko oleh-oleh.

"Ke toko oleh oleh ke Jogja dan Wates juga ada Coklat Makaryo," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Istimewanya Coklat Gula Semut

Coklat Makaryo berbeda dengan coklat lainnya. Selain menggunakan semua bahan baku diambil dari Kulonprogo, rasanya juga khas bumi Menoreh. 

"Coklat ambil dari Kulonprogo, lalu gula semut juga asli sini. Coklat Gula semut jahe merah kalo dimakan lumer, sampai tengah ada gula semut jahe merah, tapi tipis," katanya.

Gula Semut yang terbuat dari gula Kelapa khas Kulonprogo memiliki rasa yang unik. Rasa coklat yang manis dikombinasikan dengan manisnya gula Semut semakin enak di mulut.

"Makaryo ada 15 produk, varian basenya enam milk gula semut, milk mete, dark gula semut dan dark mete, green tea dan white coklat cranberry," katanya.

Coklat Makaryo setiap harinya butuh sembilan kilogram coklat dan satu kilogram gula semut untuk seminggu. Harganya pun terjangkau.

"Harga mulai dari Rp6.000 hingga Rp40 ribu yang kemasan pouds," ujarnya. 

Fachri mengatakan tertarik membuat coklat sebagai usahanya karena ingin membuat oleh-oleh khas Kulonprogo. Setelah mencari produk yang pas akhirnya memutuskan memilih coklat sebagai produk oleh-oleh khas Kulonprogo.

"Dulunya bikin oleh-oleh khas Kulonprogo yang awet, kan biasanya maksimal tujuh hari kan expired jadi pendek, nah kita dapet coklat. Setahun juga tidak basi," katanya.

Sejak dimulai tahun 2018, produk coklat gula semut jahe merah yang paling laris dan terkenal. Saat ini tokonya ada di Jalan Brigjen Katamso, Gadingan, Wates, Kulonprogo. 

"Coklat milk gula semut yang kecil 30 gram dihargai Rp6.000 ramai juga. Wisatawan banyak yang datang juga ke toko di depan. Utara patung Nyi Ageng Serang," katanya.

3 dari 3 halaman

Petuah Orang Tua

Saat ini omzetnya sudah mencapai puluhan juta perbulan. Menurut dia, suksesnya bisnis yang dimulai tahun 2018 lalu ini berkat petuah orang tua. 

"Bapak arahin udah coklat aja katanya pengin oleh oleh khas Kulonprogo yang awet. Coklat tahan satu tahun tanpa pengawet. Petuah orang tua," katanya.

Hasilnya sebagai putra daerah, bisnisnya mampu stabil sebelum selesai kuliahnya. Hal ini membuat Coklat Makaryo mampu meraih prestasi.

"Galang UMKM 2018 best sales,  kita juga juara satu lomba plan bisnis dari Dikpora Kulonprogo," katanya.   

Fachri menceritakan awal mula kenapa memilih coklat sebagai bisnisnya. Suatu saat ia pergi ke rumah saudara dan melihat hasil kakao kena hama juga sering dijual murah. 

"Lalu belajar bikin coklat di Jember ikut pelatihan empat hari bikin coklat," katanya.

Dengan rendah hati ia menyebut semua hal yang dilakukan harus berdasarkan kesukaan. Sehingga hasilnya akan mengikuti sesuai dengan apa yang dicita-ciptakan.

"Harus passion, kan seneng masak. Lamar pendidikan tata boga ga keterima di UNY, malah ke MMTC. Pengin masak, ya kursus sana sini," katanya. 

Hasil yang sudah dicapainya tak lepas dari dukungan orang tua dan sahabat. Terlebih saat awal buka, sahabatnya membantu menaikkan usahanya.  

"Karyawan tiga. Awalnya bapak ibu ikut nyetak, pas di awal-awal. Jadi  bapak aktif di sosial media, dibantu pemasaran," katanya.

Setelah menghasilkan banyak uang, ia bercita-cita membuat wisata edukasi. Membuat tempat atau pabrik sekaligus ada kebunnya. 

"Ada kunjungan kita ajarin menamam Kakao cara nanamnya dari buah sampai coklat. Semoga dua tahun lagi bisa bikin," katanya.

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.