Sukses

Tahun Baru, Anyaman Ketupat Ramaikan Pasar di Ambon

Anyaman ketupat dari daun kelapa muda meramaikan pasar-pasar di Kota Ambon, Maluku, sejak Senin (30/12/2019).

Liputan6.com, Ambon - Anyaman ketupat dari daun kelapa muda meramaikan Pasar Mardika dan Pasar Batu Merah, Kota Ambon, Maluku, sejak Senin (30/12) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menyambut pergantian tahun.

Pantauan di Pasar Mardika, Selasa, aksi menganyam ketupat ini bukan saja ditemui di lokasi-lokasi lapak kebutuhan pokok tetapi juga di atas kendaraan bermotor ojek yang parkir yang dimanfaatkan untuk duduk menganyam ketupat.

"Ini kesempatan untuk untuk mendapatkan uang dengan cepat dan santai, sebab tidak kerja keras menjelang akhir tahun 2019," kata Abu (45) pengendara motor ojek yang parkir di pintu masuk Pasar Mardika, dilansir Antara.

Ia dan teman-temannya maupun perajin lain yang tersebar di Pasar Mardika ini tidak perlu mencari tumbak kelapa ke desa-desa yang jauh sebab ada saja petani yang datang dari desa-desa di Pulau Ambon bahkan ada dari Pulau Seram yang datang menjual tumbak kelapa di pasar.

"Tinggal membeli saja dari mereka dengan harga yang terjangkau yakni Rp15.000 sampai dengan Rp25.000 per tumbak," ujarnya.

Transaksi seperti ini sudah berlangsung dari tahun ke tahun dan dimulai dari hari-hari besar keagamaan yakni kalau warga muslim mulai melaksanakan ibadah puasa sampai perayaan Idul Fitri, kemudian menyambut hari Natal di bulan Desember dan persiapan memasuki tahun baru, jadi sudah terbiasa dengan mencari rejeki dadakan.

Wati, pedagang berbagai jenis sayuran yang juga turut anyam daun ketupat mengatakan, satu tumbak daun kepala yang besar kalau dianyam jadi buah ketupat mencapai 75 hingga 80 buah, kalau kecil dan sedang berkisar antara Rp50 hingga 60 per buah.

"Jadi cukup lumayan dari hasil anyaman daun ketupat, sebab sendiri anyam sendiri juga yang berjualan, dimana satu ikat (10 buah) dipatok 8.000, ada juga jenis yang lain Rp10.000 per delapan buah," ujarnya.

Selain ketupat, perajin juga menganyam lapa-lapa yang dijual dengan harga Rp15.000 per 10 buah, model anyaman ini juga sangat digemari para pembeli.

Wati menambahkan dirinya dan ibu-ibu yang berjualan anyaman ketupat membentuk kelompok anyam ketupat dan berhasil menjual 350 hingga 400 buah per hari.

 

Akhmad Mundzirul Awwal/PNJ.

Simak Video Pilihan Berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.