Sukses

Keseruan Nobar Gerhana Matahari Cincin di Observatorium Assalaam Sukoharjo

Gelaran nonton bareng Gerhana Matahari Cincin di Observatorium Assalaam Sukoharjo berlangsung meriah.

Liputan6.com, Solo - Observatorium Assalaam milik Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Sukoharjo menggelar nonton bareng (nobar) gerhana matahari cincin yang terjadi hari ini, Kamis, 26 Desember 2019. Puluhan masyarakat umum ikut serta menyaksikan fenomena alam itu dengan belasan teleskop yang disiapkan pengelola observatorium.

Kegiatan nonton bareng gerhana matahari cincin itu dipusatkan di Observatorium Assalam yang terletak di lantai 6 Gedung Santri Center Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam, Pabelan, Sukoharjo. Para peserta nobar yang terdiri dari para santri dan masyarakat umum mulai berdatangan ke lokasi pengamatan gerhana matahari sekitar pukul 10.00 WIB.

Kepala Pusat Astronomi Assalaam, AR Sugeng Riyadi mengatakan, pengelola Observatorium Assalaam mempersilahkan kepada masyarakat umum untuk bisa ikut serta mengamati gerhana matahari. Kegiatan pengamatan fenomena alam dengan mengajak masyarakat umum memang telah menjadi kebiasaan yang dilakukan Observatorium Assalaam.

Meski momen langka itu hanya disaksikan sebagian santri lantaran sudah memasuki waktu libur panjang, namun gelaran nobar itu tetap berlangsung meriah dan seru.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Peralatan Melihat Gerhana

Menurut Sugeng, kegiatan nobar gerhana matahari cincin kali ini dilakukan mulai dari pukul 10.00 hingga 15.00 WIB.  Hal ini mengacu kepada wakti proses terjadinya gerhana matahari cincin yang berlangsung  pada pukul 10.54 hingga 14.30 WIB.

"Durasi gerhana matahari sebagian ini sekitar 3 jam 33 menit. Jadi kita mempersilahkan kepada umum untuk bisa hadir ke observatorium dan  melihat gerhana pada waktu tersebut," ucapnya.

Para peserta nobar akan dimanjakan dengan peralatan yang dimiliki Observatorium Assalaam untuk mengamati proses gerhana matahari. Sugeng pun menyebutkan terdapat 17 teleskop serta ratusan kacamata khusus yang bisa digunakan peserta nobar untuk melihat fenomena alam itu dengan aman.

"Kami siapkan tele sekitar 17 tele yang terdiri dari 10 tele rakitan, empat tele pabrikan, satu tele khusus matahari dan dua tele GoTo. Untuk kacamata khusus gerhana matahari ada 100 unit free di lokasi. Semua alat itu dapat untuk mengamati grhana matahari dengan bantuan filter matahari," sebutnya.

Sugeng menambahkan selain mengamati gerhana matahari, pihaknya juga menggelar salat kusuf ahsan atau salat gerhana matahari. Salat sunat tersebut dilakukan usai salat zuhur. "Salat kusuf ahsan ini dilakukan tidak di masjid tapi di lantai 4 atau di bawah observatorium," ucapnya.

3 dari 3 halaman

Bikin Penasaran

Adanya momen nobar gerhana matahari itu dimanfaatkan oleh sejumlah kalangan umum, salah satunya  Lestari.  Dia mengaku sengaja datang ke Observatorium Assalaam untuk bisa menyaksikan gerhana matahari  dengan alat khusus yang disiapkan pihak pengelola observatorium.

"Saya datag ke observatorium menemani kakak karena memang ingin melihat fenomena alam gerhana matahari itu dari sini. Ini merupakan pengalaman pertamanya mengunjungi Observatorium Assalaam," kataya.

Sementara itu peserta nobar lainnya, Novi mengaku sangat penasaran dengan fenomena alam tersebut. Dirinya pun datang sambil mengisi liburan sekolah itu, dan rela berangkat dari Bogor menuju Observaotirum Assalaam untuk bisa menyaksikan proses berlangsungnya gerhana matahari.

"Penasaran saja seperti apa terjadinya gerhana matahar ini. Karena penasaran terus ke sini ramai-ramai untuk bisa melihat bareng gerhana matahari," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.