Sukses

Kaleidoskop 2019: Temuan Kerangka Manusia hingga Prestasi Gadis Cirebon Mendunia

Deretan cerita dari Cirebon dan perkembangannya menarik perhatian banyak pembaca sepanjang 2019 hingga menjelang pergantian tahun.

Liputan6.com, Cirebon - Temuan kerangka manusia berusia ratusan tahun di Pantura Jawa Barat menjadi salah satu cerita yang banyak menarik perhatian pembaca.

Kabar temuan kerangka tersebut disampaikan oleh salah seorang pekerja kontraktor yang tengah mengerjakan proyek Pemprov Jawa Barat revitalisasi Alun-Alun Kejaksan Cirebon.

Temuan kerangka tersebut menjadi salah satu deretan berita paling populer sepanjang 2019 di Pantura Jawa Barat. Simak ulasan singkat berikut ini:

Temuan Mengejutkan Saat Revitalisasi Alun-Alun Kejaksan Cirebon

Pemprov Jawa Barat menargetkan proyek revitalisasi Alun-Alun Kejaksan Kota Cirebon selesai akhir tahun ini. Gubernur Ridwan Kamil memastikan revitalisasi Alun-Alun Kejaksan Cirebon akan menjadi salah satu kawasan wisata unggulan Jawa Barat.

Pada prosesnya, revitalisasi Alun-Alun Kejaksan Kota Cirebon digarap oleh kontraktor PT Inti Cipta Sejati. Mereka mengaku harus hati-hati dalam merevitalisasi alun-alun yang merupakan saksi sejarah perjuangan Cirebon ini.

"Iya, karena ini berkaitan dengan sejarah juga ya, jadi kami tidak sembarangan," kata salah seorang pegawai kontraktor PT Inti Cipta Sejati Heru beberapa waktu lalu.

Heru mengaku kerap mendapati beragam pengalaman baru di tengah merevitalisasi alun-alun itu. Seperti diketahui, Alun-Alun Kejaksan Kota Cirebon memiliki sejarah kuat selama perkembangan Kota Cirebon pada masa kolonial Belanda.

Beberapa temuan berbau mistis kerap dialami, baik oleh Heru maupun karyawan kontraktor lain. Saat tengah menggarap pengerjaan basement, Heru menemukan kerangka manusia tanpa kepala.

Kondisi kerangka tersebut, kata Heru, ditemukan sudah terpisah-pisah antarbagian. Temuan tersebut berada di kedalaman lebih dari empat meter.

"Kita tidak ambil, hanya memindahkan tidak jauh dari titik penemuan, karena kita juga tidak paham, sehingga tidak banyak yang kita lakukan," aku Heru.

Selain kerangka manusia, Heru juga pernah menemukan sebuah kendi abu yang sudah mengeras seperti batu. Dia meyakini usia kendi di dalam area Alun-Alun Kejaksan Kota Cirebon tersebut sudah ratusan tahun.

Di tengah proses pembuatan basement, para pekerja kontraktor kerap menemukan banyak batu bata merah berukuran besar. Batu tersebut memiliki lebar 20 cm dan panjangnya 25 cm.

"Itu bukan bata merah ukuran saat ini, karena bisa dua kali lipatnya," sebut Heru.

Di bagian timur alun-alun, ditemukan sebuah sumur dan gapura khas Cirebon. Dia menyebutkan, lingkaran cincin sumur masih utuh, hanya kondisinya sudah tertutup tanah.

Sedangkan gapura, masih terlihat berbentuk, tetapi hanya setengah lingkaran. Heru mengaku, sejumlah temuan tersebut tetap berada di lokasi dan bahkan tidak digeser.

"Semuanya masih ada di lokasi, kita tidak mengubahnya dan tidak diapa-apakan," kata Heru

Heru mengakui, selama pengerjaan proyek revitalisasi Alun-Alun Kejaksan tersebut, belum ada kejadian mistis yang menghambat pekerjaan.

Namun demikian, Heru tetap mengimbau kepada para pekerjanya agar selalu waspada dan hati-hati. Heru kerap berpesan kepada para pekera agar tidak menggunjing atau mengucapkan hal negatif.

"Jangan asal ngomong lah khawatir ada apa-apa. Bagaimana pun tujuan ini baik, bukan untuk merusak. Itu semua agar semua pekerjaan bisa berjalan dengan baik," ucapnya.

Hingga saat ini proyek pengerjaan revitalisasi alun-alun Kejaksan Cirebon terus berjalan. Pihak kontraktor dan pemerintah setempat seakan tak memberi kesempatan untuk tim ahli menelusuri lebih dalam adanya temuan itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Temuan Kerangka Manusia Abad 16 di Indramayu

Balai Arkeologi (Balar) Jawa Barat akan meneliti lebih dalam terhadap hasil temuan kerangka manusia di bekas bangunan warnet Jalan Wiralodra Kabupaten Indramayu.

Keputusan meneliti lebih dalam tersebut karena kondisi kerangka yang sebagian besar masih utuh saat diangkat. Kepala Balai Arkeologi Jawa Barat Deni Sutrisna mengatakan, penelitian lanjutan ini akan melibatkan pakar lain seperti gigi, hingga tulang.

"Hasil analisa sementara kami kerangka tersebut usianya sudah ratusan tahun. Untuk lebih rincinya peneliti utama yang akan jelaskan," kata dia usai melakukan penelitian ekskavasi di lokasi temuan kerangka, Rabu (16/10/2019).

Peneliti Balai Arkeologi Jawa Barat mengangkat kepala yang sebagian besar masih terlihat utuh. Dibantu warga setempat, kerangka berhasil diangkat dari kedalaman 2,8 meter.

Dari penelitian sementara, tengkorak manusia tersebut dari massa Islam di Indramayu. Hasil pengamatan arkeolog, letak kerangka menghadap ke utara selatan.

"Jika menghadap utara selatan adalah prosesi penguburan dalam tradisi Islam. Kerangka manusia di Indramayu ini ada di dalam bangunan yang oleh pemilik rencana dibuat tempat pencucian kendaraan bermotor," ujar dia.

Peneliti Utama Balai Arkeolog Jawa Barat dr Lutfi Yondri mengatakan, hasil analisis morfologi sementara, kerangka terlihat lengkap. Dipastikan tidak ada bagian yang hilang.

Kerangka manusia Indramayu tersebut terletak membujur orientasi menghadap ke utara dan selatan dan kepala diarahkan ke sisi barat. Dari penelitian bagian tengkorak kepala, kerangka tersebut kemungkinan berjenis kelamin perempuan.

"Bagian rahang atas, dikomposisi dengan bagian rahang lain, terlihat pola rahang seperti huruf V. Jika pola rahang seperti huruf V itu dimiliki perempuan," kata Lutfi.

Dia menyebutkan, dari penelitian di bagian gigi, kerangka tersebut usia 35 tahun ke atas. Diperkirakan kerangka tersebut merupakan manusia pada abad 16.

Lutfi menyebutkan, dari penelitian sementara, kerangka tersebut sudah 400 tahun tertimbun di tanah. Berdasarkan catatan dan letak geografis, lokasi penemuan kerangka berada di belakang Bandar Sungai Cimanuk.

"Kemungkinannya meninggal karena faktor usia atau memang sudah waktunya meninggal," ujar dia.

3 dari 6 halaman

Densus 88 Antiteror Tangkap 4 Terduga Teroris JAD

Tim Densus 88 Antiteror Polri kembali menangkap 4 teroris usai penusukan Menteri Koodinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto. Setelah sebelumnya 22 terduga teroris dibekuk.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyampaikan, empat terduga teroris itu ditangkap di lokasi berbeda. S dan LT diringkus di Cirebon, sementara DP dan MNA di Bandung.

"LT ini dipersiapkan sebagai suicide bomber. Sasarannya adalah Mako Polri di Cirebon dan tempat ibadah di Cirebon. Bom sudah dipersiapkan oleh JAD Cirebon. Campuran bom ini ada paku, ada baut, ada gotri. Namun sekarang ada tambahan lagi, bahan-bahan kimia berbahaya," tutur Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2019).

Sementara untuk terduga teroris di Bandung, lanjut Dedi, mereka memang turut mengincar aparat kepolisian dan sejumlah rumah ibadah. Hanya bedanya, kelompok JAD di sana tidak menyiapkan aksi bom bunuh diri.

"Yang baru ditangkap DP dan MNA. Dari MNA barang bukti ada airsoftgun, pisau lipat, dan satu botol cairan putih yang didalami labfor. Untuk JAD Bandung sasarannya polisi dan tempat ibadah. Kalau Cirebon suicide bomber, kalau Bandung penyerangan menggunakan senjata itu tadi," jelas dia.

Kini total penangkapan terduga teroris menjadi 26 orang. Dedi menegaskan, keseluruhan tidak ada kaitannya dengan upaya teror saat pelantikan presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi.

"Tidak ada kaitannya dengan penggagalan pelantikan presiden dan wakil presiden. Belum diketemukan jejak amaliyah di perhelatan pelantikan presiden," Dedi menandaskan.

4 dari 6 halaman

Selain Bupati Indramayu KPK Amankan 4 Orang

Bupati Indramayu Supendi bersama empat orang lainnya terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK, Selasa (15/10/2019). Dari informasi yang didapat Liputan6.com, usai terjaring OTT KPK, Supendi langsung dibawa ke Jakarta pukul 03.00 WIB.

Supendi diamankan bersama dengan ke empat orang lainnya, yaitu Staf Dinas PUPR berinisial F, Ajudan Bupati Indramayu, Sopir Bupati, serta pengusaha yang diketahui bernama Carsa.

Mereka ditangkap KPK di lokasi yang berbeda. Penangkapan pertama di rumah Bupati Supendi, di Kecamatan Bongas, serta di kediaman Staf Dinas PUPR, di Perumahan Margalaksana Indah 2 Kelurahan Margadadi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Belum ada informasi lanjutan terkait OTT KPK tersebut. Usai OTT, KPK melakukan penggeledahan di Kantor Dinas PUPR serta Pendopo Kabupaten Indramayu. Mereka dibawa karena akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut. 

5 dari 6 halaman

Kecelakaan Maut di Tol Cipali

Polisi masih terus menyelidiki kecelakaan maut Tol Cipali yang menyebabkan 12 orang meninggal dunia pada Senin (17/6/2019) dini hari.

Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi langsung mengunjungi korban yang mengalami luka-luka di RS Mitra Plumbon Cirebon. Dari hasil identifikasi sementara, penyebab kecelakaan bukan karena sopir mengantuk.

Rudy mengungkapkan, ada kejadian penyerangan yang dilakukan penumpang terhadap sopir bus Safari, Roni Martampubolon.

"Saat saya menjenguk ada ibu saksi usia sekitar 49 tahun tidak usah saya sebutkan namanya. Ibu itu bilang sebelum kejadian kernet dan sopir bergantian telepon setelah itu tiba-tiba ada orang datang ke tempat sopir menyerang seakan ingin ambil alih dan ibu itu tidak lihat lagi kejadian rincinya tiba-tiba kecelakaan," kata Rudy.

Dari hasil pemeriksaan penumpang yang menyerang sopir tersebut bernama Amsor (29). Dia terdata sebagai security di Gandaria Tower, Jakarta.

Belum diketahui secara rincu motif pelaku menyerang sopir bus yang menyebabkan kecelakaan maut di Tol Cipali. Rudy memastikan Ansor akan ditetapkan sebagai tersangka.

"Pelaku mengakui ke saya katanya pelaku mau dibunuh oleh kernet dan sopir usai mereka menggunakan telepon," kata Rudy.

An kemudian menjalani rangkaian pemeriksaan yang lain. Rudi menyebutkan hasil tes urine Ansor negatif narkoba.

Rudy sendiri mengaku masih mendalami apa motif Ansor menyerang supir. Rudi akan memeriksa kejiwaannya.

"Dipastikan sopir tidak mengantuk. Kondisi Amsor sekarang ikut terluka, kernet juga, tapi sopir meninggal. Ini aksi spontanitas atau tidak akan kami dalami lagi," ujar dia.

6 dari 6 halaman

Claudia Emmanuela, Gadis Cirebon Pemenang The Voice of Germany

Claudia Emmanuela Santoso (18), gadis asal Cirebon ini belakangan tengah viral dan menjadi perbincangan hangat di jagat maya maupun Indonesia karena berhasil lolos Blind Audition di The Voice of Germany beberapa waktu lalu.

Pada penampilannya, gadis manis yang akrab disapa Audi membuat empat juri The Voice of Germany terpukau. Audi yang membawakan lagu Never Enough yang merupakan sountrack film The Greatest Showman mendapat standing ovation dari keempat juri yakni Mark, Alice, Sido, dan Rea.

Bahkan, Claudia diminta menyanyikan lagu yang dibawakannya itu kembali di hadapan para juri dan penonton The Voice of Germany. Namun siapa sangka, deretan prestasi telah diraih Claudia Emmanuela Santoso sejak masih usia dini.

Christine, ibunda Claudia mengatakan Claudia merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Christine melihat bakat sang anak menyanyi sejak Claudia usia balita.

"Tiap mau tidur selalu maunya dengar musik dulu lagu apa pun yang penting anak-anak salah satunya Trio Kwek Kwek. Makannya sampai sekarang anak saya dekat dengan salah satu personelnya Leony," ujar Christine, Senin (16/9/2019).

Sebelum tampil dan memukau juri di ajang pencarian bakat di Jerman, Claudia memukau para juri di sejumlah kompetisi menyanyi di Cirebon maupun luar daerah.

Claudia kerap mewakili sekolahnya di SMA BPK Penabur Cirebon mengikuti kompetisi menyanyi. Dia mengatakan, sejak kecil Claudia selalu mendapat juara dalam setiap lomba menyanyi tingkat Kota Cirebon.

"Pernah juga ikut Top Kids Singing kontes gitu saat itu masih usia 12 tahun terpilih 20 besar dipanggil ke Jakarta lolos 5 besar dan menang. Padahal, waktu itu kondisi Audi sedang panas tapi dia tetap ikut dan mampu membuktikan," ujar dia.

Pada perjalanan karir di dunia musik, Claudia Emmanuela pernah ikut ajang pencarian bakat Idola Cilik. Hanya saja, kata Christine, sang anak hanya bisa lolos 20 besar di Bandung dan sampai ke audisi yang diseleksi oleh artis Mama Ira.

Dia menuturkan, Audi tidak lolos ke-10 besar karena dinilai bukan karakter yang diinginkan oleh penyelenggara. Hingga akhirnya, memasuki usia 13 tahun, Claudia lolos ke ajang pencarian bakat Mamamia.

"Di Mamamia masuk 12 besar dari Cirebon itu untuk yang pertama kalinya sekitar tahun 2014 sampai 2015. Audi tereliminasi bukan karena kemampuannya tapi kalah polling SMS saja," kata Christine.

Seiring bertambahnya usia, Claudia berhasil mewakili Kota Cirebon dalam Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) di tingkat provinsi.

Di ajang FLS2N ini, Claudia meraih juara 1 dan mewakili Jawa Barat ke tingkat nasional. Christine mengaku puas dengan perjuangan Claudia meski di tingkat nasional hanya masuk 5 besar.

"Tidak menyangka waktu mewakili Kota Cirebon di Jawa Barat juara 1 padahal kompetitornya di Jawa Barat banyak sekali. Selain itu Audi membawakan lagu-lagu Sunda dan berhasil memukau juri," ujar dia.

Sederet prestasi yang diraih Claudia tersebut melalui proses perjuangan yang cukup berarti. Christine mengaku, sang anak memiliki semangat dan mau bekerja keras.

Claudia dinilai memang sudah membulatkan tekad untuk mengikuti ajang pencarian bakat The Voice. Christine mengaku, The Voice of Indonesia pernah menghubungi Claudia untuk mengikuti audisi tertutup.

"Sekarang perjuangan anak saya tidak sia-sia dia juara The Voice of Germany mengalahkan peserta yang lain dan bikin harum nama Indonesia," ujar dia. 

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.