Sukses

Harga Sayur di Pagar Alam Melejit Usai Teror Harimau Sumatera

Pasca serangan Harimau Sumatera di lahan warga di Sumsel, harga sayur dari Pagar Alam pun mengalami kenaikan.

Liputan6.com, Palembang - Teror Harimau Sumatera di Kabupaten Lahat dan Kota Pagar Alam Sumatera Selatan (Sumsel), membuat kecemasan bagi para warga sekitar. Bahkan beberapa hari terakhir, Harimau Sumatera kembali memangsa petani di Kabupaten Lahat hingga tewas mengenaskan.

Ternyata, teror Harimau Sumatera juga mempengaruhi harga jual sayur di Pagar Alam. Sejak teror hewan buas yang menelan korban ini, harga sayur di Pagar Alam melonjak drastis. Salah satu alasannya, karena para petani takut memanen di ladang mereka. Sehingga stok sayur dari Pagar Alam menipis.

Beberapa sayuran mengalami lonjakan kenaikan harga yang sangat drastis. Seperti tomat yang biasanya dijual seharga Rp6.000 per kilogram kini naik menjadi Rp12 ribu per kilogram. Wortel yang biasa dijual seharga Rp7.000 per kilogram naik menjadi Rp10 ribu per kilogram.

Lalu Cabai merah keriting yang biasa dijual Rp28 ribu per kilogram juga mengalami kenaikan menjadi Rp35 ribu per kilogram. Daun bawang biasanya dijual Rp17 ribu per kilogram menjadi Rp25 ribu per kilogram gara-gara terors harimau di Lahat dan Pagar Alam.

Fajar (38), pedagang sayuran keliling di Kabupaten Lahat merasakan dampak kenaikan harga sayur yang dia jual. Dia merasa cemas dengan kenaikan harga ini, karena akan berdampak pada kuota penjualannya.

Bahkan, sejak harga sayur mayur melonjak, Fajar tidak berani membeli sayuran dari para agen terlalu banyak. Karena berisiko merugi jika tidak habis terjual.

“Kalau dari agen sayur, kenaikan harga sayur ini imbas dari teror Harimau beberapa pekan ini. Sehingga petani takut memanen,” ujarnya, Minggu (15/12/2019).

Pelanggannya pun banyak yang mengeluh, karena harga sayuran banyak naik. Para pelanggannya sekarang hanya membeli secukupnya saja, yang mempengaruhi omset penjualannya yang menurun.

Sama halnya dingkapkan Daruni (37), salah seorang agen sayuran di Pasar Tradisional Modern (PTM) Lahat, yang mengeluh kelangkaan stok sayuran.

Menurutnya sayuran yang biasanya datang dari para pengepul Pagar Alam, kini hanya sedikit yang masuk. Stok sayur tersebut tidak sesuai dengan permintaan pasar saat ini.

“Mau tidak mau kami harus menaikan harga karena kondisi pasar saat ini, salah satu cara mengsiasatinya yaitu dengan meminta atau membeli dari para pengepul Kabupaten Curup Bengkulu,” katanya.

Meski biaya pengiriman lebih tinggi, namun Daruni terpaksa memasok sayuran dari Bengkulu. Untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.

Hingga saat ini, sudah ada lima orang korban serangan Harimau Sumatera. Diantaranya tiga orang warga di Kabupaten Lahat dan Kota Pagar Alam tewas secara mengenaskan. Sedangkan dua warga lainnya, hanya mengalami luka cakaran.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Petani Dimangsa Harimau

Kasus penyerangan warga terjadi di Desa Pajar Bulan Semendo Darat, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Lahat Sumsel. Korban Mustadi (52), ditemukan tewas dengan kondisi setengah tubuh digigit Harimau Sumatera.

Peristiwa nahas itu terjadi pada hari Kamis (12/12/2019) sekitar pukul 05.00 WIB. Korban yang berprofesi sebagai petani kebun kopi di perkebunan Pendamaran, di kawasan Hutan Seribu. Tepatnya di Kecamatan Kota Agung Kabupaten Lahat Sumsel.

Dari informasi yang diperoleh, awalnya korban, Irian (32) pemilik perkebunan dan Susanti (28), yang merpakan warga Desa Pajar Bulan Kecamatan Semendo Darat Ulu, melakukan aktifitas menggiling biji kopi di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Seusai menggiling kopi, Irian langsung membongkar mesin kopi, sementara korban mengambil pikat burung. Tak lama kemudian, Irian melihat kedatangan harimau dan langsung meneriaki korban untuk segera menjauh. Namun sebelum korban berhasil menyelamatkan diri, Harimau Sumatera itu sudah menerkam tubuh korban.

Irian langsung lari ke pondok dan membuat suasana gaduh, dengan memukul seng yang ada dipondok. Awalnya upaya itu berhasil dan Harimau Sumatera itu pun menjauh.

“Saat saya mencoba mendekati korban untuk menolong, Harimau Sumatera itu langsung berbalik arah dan kembali akan menyerang,” ucap Irian.

Karena takut jadi mangsa berikutnya, Irian langsung berlari menjauh untuk menyelamatkan diri. Dia berlari menuju ke pondok dan melihat Harimau Sumatera itu memangsa tubuh korban dari kejauhan.

Irian baru memberanikan diri mendekati tubuh korban, setelah Harimau Sumatera itu sudah pergi meninggalkan jasad korban. Saksi langsung melaporkan kejadian tersebut ke warga desa dan anggota Polsek Kota Agung.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini