Sukses

Kakek 70 Tahun di Madiun Nikahi Perempuan Muda dengan Mahar Rp50 Ribu

Bukan karena harta, tetapi perempuan muda ini mau dinikahi kakek 70 tahun karena alasan tertentu. Apa itu?

Madiun - Seorang kakek di Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, membuat gempar. Hal ini setelah pria lanjut usia bernama Radi itu menikahi seorang perempuan yang usianya jauh di bawahnya.

Radi yang kini berusia 70 tahun ini menikahi Reda Vadela yang usianya baru menginjak 28 tahun pada 12 September lalu.

Pasangan beda usia ini melangsungkan pernikahannya pada Rabu, 27 November 2019. Pesta pernikahan berlangsung di Balai Kelurahan Krajan, Kecamatan Mejayan.

Saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Krajan, Kamis (28/11/2019) siang, pasangan Radi dan Dela itu terlihat keluar dari rumah dengan wajah semringah. Pasangan itu kemudian menyalami satu per satu wartawan yang mendatangi rumahnya.

Kakek Radi mengaku lega setelah menikahi perempuan pujaannya itu. Pesta pernikahannya sudah terlaksana secara sederhana di balai pertemuan kelurahan setempat.

"Alhamdulillah sudah sah jadi suami istri. Saya lega," kata Radi.

Seperti Radi, Dela juga mengaku senang setelah menikah dengan Radi, pria pujaannya itu. Ia mengaku menyukai Radi karena menurutnya kakek-kakek itu merupakan sosok yang dewasa dan bertanggung jawab.

"Saya suka karena beliau sosok yang bertanggung jawab. Selain itu juga lebih dewasa," ujar dia.

 

Baca berita menarik lainnya di Solopos.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mahar Rp50 Ribu

Pernikahan kakek Radi dengan Reda Vadela bukan karena harta, tetapi jalinan asmara mereka terbangun karena cinta dan kasih sayang. Karena kenyataannya Radi bukan sesosok kakek-kakek kaya raya dan tinggal di rumah mewah.

Hingga usianya yang sudah 70 tahun itu, Radi tidak memiliki rumah maupun tanah. Bahkan, selama ini warga Kelurahan Krajan, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun itu hidup menumpang di ruangan kecil milik fasilitas umum (fasum) yang ada di kelurahan itu.

Pekerjaan tetapnya di situ hanya sebagai penjaga fasum tempat Mandi Cuci Kakus (MCK) umum di Kelurahan Krajan. Rumahnya persis di samping MCK umum.

Rumah itu pun hanya punya satu ruangan. Satu ruangan itu menjadi tempat tidur, tempat makan, dan beragam aktivitas rumah tangga lainnya.

Selain menjaga MCK, Radi juga bekerja sebagai buruh tani dan tukang jagal di Caruban. Pendapatannya pun tidak pasti. Yang pasti, jumlahnya tidak banyak.

"Jaga WC umum ini, saya hanya dapat bayaran Rp150.000 per bulan. Kalau yang lain ya, tergantung ada kerjaan apa tidak," ujar dia saat ditemui di rumahnya, Kamis (28/11/2019).

Meski berpenghasilan minim, Radi berjanji memenuhi semua kebutuhan hidup istri barunya, Vadela. Ia akan bekerja lebih keras supaya mendapatkan penghasilan tambahan.

Lantaran tidak memiliki sejumlah uang untuk menikahi Vadela, lanjut Radi, uang mahar yang diberikannya pun hanya sejumlah Rp50.000. Selain itu, dalam pernikahannya tidak ada pesta mewah maupun dekorasi mewah yang mewarnai hari bahagianya itu.

Vadela membenarkan uang mahar yang diberikan kakek Radi hanya Rp50.000. "Hanya itu. Tidak ada yang lain," kata dia.

Meski hanya berupa uang tunai Rp50.000, Dela mengaku sudah bersyukur. Ia juga tidak menuntut macam-macam kepada suami barunya itu.

Baginya, hidup bersama Radi menjadi kebahagiaan tersendiri. Ia mengaku jatuh cinta kepada kakek-kakek itu karena orangnya baik dan bertanggung jawab.

Dari pernikahannya dengan Radi ini, ia berharap bisa mendapatkan anak perempuan. "Saya ingin punya satu anak. Saya ingin anak perempuan," katanya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.