Sukses

Pengakuan Kepsek soal Siswa Penganut Yehuwa yang Berperangai Aneh

Sekolah SMPN 21 Kampung Nato, Sagulung, Batam, tengah menjadi sorotan banyak orang. Pasalnya ada murid di sekolah itu yang menganut paham Yehuwa.

Liputan6.com, Batam - Sekolah SMPN 21 Kampung Nato, Sagulung, Batam, tengah menjadi sorotan banyak orang. Pasalnya ada murid di sekolah itu yang enggan memberi hormat ke bendera merah putih lantaran menganut paham Yehuwa. 

Kepala Sekolah SMPN 21, Poiman Sardi kepada Liputan6.com mengaku, anak yang menganut paham Yehuwa di sekolahnya dikenal murid yang baik dan santun dalam berperilaku.

"Dia hanya kurang gaul, sering memisahkan diri dari teman-temannya, " katanya, Kamis (28/11/2019).

Saat dirinya masuk ke sekolah tersebut, kata Poiman, pihak sekolah belum menemukan perilaku aneh seperti saat ini. Setahun belakangan baru pihak sekolah mengetahui perilaku aneh dirinya upacara bendera dan saat belajar pelajaran agama Kristen

"Entah paham apa yang dianutnya, ia tidak ikut pelajaran keagamaan, termasuk kebaktian bagi kristiani," kata Poiman.

Setelah mengetahui perilaku sang murid, pihak sekolah mencoba melakukan pendekatan. Informasi yang diterima, beragam keyakinan yang dianut siswa tersebut dibawa dari lingkungan rumahnya, termasuk tidak bersedia hormat kepada bendera merah putih. 

"Tapi mereka bersikukuh tetap pada pemahamannya," ungkap Poiman.

Poiman sendiri mengatakan, pihak sekolah SMPN 21 Batam sama sekali tidak mempermasalahkan keyakinan yang dianut siswa tersebut, tapi perilaku yang muncul dari keyakinan tersebut sangat bertentangan dengan norma-norma umum di lingkungan sekolah dan di masyarakat.

Dalam Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terdapat Pendidikan Penguatan Karakter, yang di dalamnya terkandung agar siswa berlaku relijius, nasionalis, gotong-royong, berintegritas, dan mandiri. 

"Nah hal-hal itu bukannya meningkat malah menurun," kata Kepsek

Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) kota Batam, Chabulah Wibisono mengatakan, tokoh agama Protestan bersama kepolisian setempat untuk melakukan penyelidikan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.