Sukses

Meretas Asa Komunitas Panahan Garut Menuju Panggung Dunia

Meskipun terbilang baru, tetapi olahraga memanah sangat dianjurkan bagi umat Muslim, sebagai olahraga pilihan.

Liputan6.com, Garut - Dengan dandanan khasnya, Agus Dedi (30), Ketua Komunitas Panahan dan Berkuda Kabupaten Garut, Jawa Barat, tampak begitu gesit dan terampil melepas satu per satu anak panah dari busurnya.

Sejurus kemudian, satu per satu anak panah tepat menancap dengan tegak di sekitar lingkaran bantalan panahan yang diperkirakan berjarak sekitar 25-30 meter di depannya.  

"Intinya fokus dan tetap jaga konsentrasi," ujar dia dalam obrolan hangatnya dengan Liputan6.com, Selasa (26/11/2109).

Menurut Agus, geliat olahraga panahan terus berkembang di Kabupaten Garut dalam satu tahun terakhir. "Saat ini sudah ada empat titik komunitas pemanah di Kabupaten Garut," kata dia.

Pehobi yang mayoritas Muslim tersebut, dengan cekatan terus mempelajari berbagai trik salah satu olahraga yang disunahkan bagi Muslim itu.

"Baginda Rosul (Muhammad SAW) pun menyarankan pengikutnya untuk mempelajari olahraga ini, di samping berkuda," kata dia.

Saat ini, komunitas pemanah di Kabupaten Garut sudah ada empat titik, sebut saja Komunitas Panahan dan Berkuda di jalan Terusan Pahlawan, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, kemudian komunitas panahan al-Madinah, di Pesawahan, Kecamatan Tarogong Kaler.

Kelompok panahan Copong, serta terbaru komunitas panahan masjid Darul Mutaqin, yang berada di jalan Terusan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul. "Namun dari itu semua para pelatihnya awalnya belajar di sini," ujar dia bangga.

Agus menyatakan, olahraga panahan memang memberikan banyak keuntungan. Selain sunah dan dianjurkan oleh Nabi Muhammad, juga mengajarkan kesabaran bagi pemainnya.

"Sebab jika tidak fokus dan tergesa-gesa jelas sulit mencapai sasaran," dia mengingatkan.

Meskipun terbilang baru, tetapi ia bersama beberapa siswa didiknya telah berhasil mengikuti kejuaraan panahan Legenda Memanah Al-Kelantani tingkat Asean yang diselenggarakan Malaysia beberapa bulan lalu.

"Baru posisi ketujuh dari belasan peserta perwakilan beberapa negara, lumayan bagi pemula," sambil tersenyum ramah.

Dengan terus berkembangnya komunitas panahan di kota Intan Garut, ia berharap mampu memberikan nuansa tersendiri terhadap geliat olahraga masyarakat ke depan.

"Minimal menjadi hobi dulu, baru setelah itu berbicara prestasi," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gencar Sosialisasi

Untuk mengenalkan olahraga panahan ke depan, ia mengajak seluruh anggota Komunitas Panahan dan Berkuda Garut yang berjumlah 100 orang ini, terus bersosialisasi.

"Minimal untuk kalangan pelajar SMP dan SMA dulu, agar mereka tertarik mempelajari," ujar dia.

Luthfi (12), salah seorang anggota memanah komunitas pemanah dan berkuda Garut mengaku terpincut terhadap olahraga busur panah tersebut, setelah melihat dan mencobanya secara langsung.

"Saya kira sulit ternyata mudah dan memang menyenangkan,” ujar dia.

Tak ayal sejak komunitas itu berdiri satu tahun terakhir, ia nyaris tidak meluangkan mempelajari olahraga memanah, minimal dua kali dalam sepekan.

"Biasanya paling banyak akhir pekan Sabtu-Minggu, pesertanya bisa puluhan," kata Agus menambahkan.

Luthfi menyatakan, meskipun tergolong baru namun olahraga panahan memberikan kesenangan tersendiri bagi dia. "Seru dan asyik saja, berbeda dengan olahraga yang lain," kata dia.

Agus menyatakan, bagi masyarakat yang ingin mempelajari olahraga tersebut, cukup datang ke area tembak 'Dadakan' di dekat kampus Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Kabupaten Garut.

"Datang dulu saja, kami sediakan seluruh alatnya," kata dia.

Bagi para pemanah pemula, ia bersama pemain lainnya bakal memberikan teknik dasar memanah dengan mudah. "Mulai memegang busur, menempatkan anak panah, hingga cara melepas anak panah hingga sampai di bantalan," kata dia.

Dengan upaya itu, pengenalan olahraga memanah di kabupaten Garut bakal tetap berlangsung. "Alatnya juga terbilang murah dan bisa dilakukan seluruh kalangan usia," ujar dia.

 

3 dari 3 halaman

Teknik Dasar

Untuk mempalajari olahraga panahan, ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh masyarakat. Berikut beberapa teknik dasar memanah yang diperuntukkan bagi pemula.

Pertama, Stance (sikap berdiri). Ada beberapa jenis stance yang dianjurkan pemula, namun posisi square stance atau garis lurus dengan taget, lebih disarankan bagi pemula. "Tinggal siapkan konsentrasi dan fokus pemanah menuju target sasaran,” ujar Agus.

Kedua, Nocking the Arrow (pasang anak panah). Cara kedua yang harus dipelajari pemanah pemula yakni cara pemasangan anak panah ke busur panah. Upayakan anak panah yang akan dipasang, masuk ke dalam tali busur yang sudah terpasang. "Upayakan anak panak masuk pada tali agar tidak terlepas saat menarik string," ujarnya.

Langkah selanjutnya yang harus difahami pemanah pemula yakni cara memegang bow/busur plus memegang string yang benar. "Simpan tiga jari ke string, dan tempatkan anak panah di atas jari telujuk kita untuk mengarahkan fokus," kata dia.

Selanjutnya yang harus dilakukan pemanah pemula yakni melihat target sasaran yang akan dituju. Caranya, tarik string dengan stabil hingga posisi mendukung saat anak panah dilepas.

Terakhir, Draw (tarik), tarik string sampe menyentuh hidung dan pipi, sambil mempertahankan posisi tangan yang megang bow/busur tetep lurus. "Jangan tegang tetap tenang dan fokus, lakukan konsentrasi dan tarik tali busur hingga ke pipi kita," ujar dia.

Agus menyatakan, ada beberapa jarak yang bisa digunakan bagi pemula untuk memudahkan bidikan. "Awalnya bisa di kisaran 30-40 meter, dan selanjutnya," kata dia.

Dalam olahraga memanah ujar dia, dibutuhkan fokus dan konsentrasi, sehingga seluruh bidikan anak panah yang dilepas tepat mengenai target atau sasasaran. "Semoga ke depannya komunitas memanah Garut terus berkembang, mari kita jadikan memanah sebagai hobi," ajak dia.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.