Sukses

Demi Beli Sebungkus Nasi, Kakek Asal Palembang Nekat Curi Sepatu Anak Kos

Kakek berusia 51 tahun di Kota Palembang Sumsel nekat mencuri sepatu milik anak kos karena ingin membeli sebungkus nasi.

Liputan6.com, Palembang - Kasus pencurian kembali terungkap di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Kali ini terjadi di Jalan Jaya Indah, Kelurahan 13 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) II Palembang Sumsel, pada hari Kamis, 21 November 2019.

Iskandar (51) ditangkap pemilik indekos di Tempat Kejadian Perkara (TKP), karena ketahuan mencuri sepatu milik salah satu anak kos.

Pencurian yang dilakukan warga Kelurahan Kemas Rindo, Kecamatan Kertapati Palembang ini, terjadi pada Kamis pagi sekitar pukul 10.00 WIB.

Yadi (39) pemilik indekos itu memergoki pelaku saat membawa sepatu anak kosnya, Yesi Ayuni, yang diletakkan di luar kamar. Saksi langsung menangkap dan membawa pelaku ke Polrestabes Palembang.

Kakek paruh baya ini mengatakan, aksi nekatnya dilakukan hanya demi untuk membeli nasi karena dia merasa lapar dan tidak mempunyai uang untuk membeli nasi.

"Saya melakukan pencurian itu untuk membeli nasi saja, tidak ada yang lain," ujarnya saat ditemui di SPKT Polrestabes Palembang usai diinterogasi, Jumat (22/11/2019).

Ternyata pelaku sebelumnya juga pernah melakukan pencurian di daerah Silaberanti Jakabaring dengan modus yang sama. Namun, aksi nekatnya diketahui oleh pemilik rumah.

Pemilik rumah merasa iba dan melepaskan Iskandar, karena kakek ini kembali mengaku mencuri hanya untuk membeli makanan.

Sebelum pencurian sepatu oleh Kakek Iskandar, kos Yadi juga sempat mengalami kecurian. Pelaku mencuri ponsel milik anak kosnya yaitu Muhammad Hamzah. Namun, Iskandar berkilah jika bukan dirinya yang melakukan perbuatan kriminal itu.

"Memang saya yang mencuri sepatu itu, tapi kalau ponsel bukan saya," ujarnya.

Saksi Yadi mengatakan, saat kejadian pencurian sepatu, Yesi sedang keluar membeli nasi, tetapi lupa mengunci pintu kamarnya.

"Waktu itu korban lupa mengunci pintu kamarnya. Lalu pelaku datang ke indekos dengan modus meminta-minta dengan penghuni kos. Ketika melihat kamar korban tidak terkunci, pelaku masuk dan mengambil sepatu korban," katanya.

Ternyata Yadi juga mencurigai Iskandar, yang menjadi pencuri telepon genggam Muhammad Hamzah. Karena sebelum ponsel anak kosnya hilang, pelaku datang ke kosan dengan modus yang sama.

Karena kondisi indekos sedang sepi, pelaku mengambil ponsel Muhammad Hamzah. Namun ketika dikejar, pelaku sudah tidak ada lagi. Kanit II SPKT Polrestabes Palembang, Ipda Juan Pahrul membenarkan adanya laporan terkait dengan pencurian beserta penyerahan pelakunya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hilang Sepeda Motor

"Korban sudah membuat laporan dan juga menyerahkan pelakunya kepada kita, untuk selanjutnya akan diproses oleh unit Reskrim Polrestabes Palembang baik laporan dan pelakunya tersebut," ucapnya.

Kasus pencurian juga dialami Reza Fahlevi (19), warga Desa Sembadak, Kabupaten Ogan Ilir (OI) Sumsel dan Ahmad Syafei (19), warga Jalan A Yani, Lorong H Umar, Kelurahan 9-10 Ulu, Kecamatan Jakabaring Palembang.

Kedua korban kehilangan sepeda motor Honda Revo dengan nopol BG 2711 dan dua ponsel. Barang tersebut hilang ketika para korban dan kedua temannya tidur di rumah Ahmad Syafei.

"Sepeda motor saya diparkir di teras rumah Ahmad Syafei. Kemungkinan hilang pada hari Kamis dini hari pukul 02.00 WIB. Karena di jam tersebut, warga sekitar mendengar ada suara sepeda motor yang dihidupkan," ucap Reza Fahlevi, saat melapor ke SPKT Polrestabes Palembang.

Dia menduga motor tersebut telah lama diintai pelaku, karena sering diparkirkan di teras rumah temannya selama dia menginap. Mereka juga baru mengetahui jika dua ponsel Ahmad Syafei juga raib bersama dengan sepeda motornya.

"Mendengar itu, kami lantas bangun dan melihat langsung, ternyata benar motor saya hilang beserta dua ponsel juga ikut dibawa kabur pencuri tersebut. Kami langsung ke Polrestabes Palembang untuk membuat laporan polisi," ucapnya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.