Sukses

Insiden Golok Terhunus Warnai Pilkades di Garut

Intimidasi mewarnai pemilihan kepada desa Tanjungkarya, Kecamatan Samarang, Garut, Jawa Barat. Seorang pria mengancam menggunakan golok.

Liputan6.com, Garut - Intimidasi mewarnai pemilihan kepada desa Tanjungkarya, Kecamatan Samarang, Garut, Jawa Barat. Seorang pria mengancam menggunakan golok kepada sejumlah warga agar memilih calon kepala desa pilihannya. 

"Ada satu orang sudah diamankan karena melakukan pengancaman menggunakan senjata tajam saat pilkades," kata Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Dede Yudi Ferdiansah, seperti dikutip Antara, Rabu (6/11/2019).

Ia menuturkan, secara umum pelaksanaan pilkades di 125 desa berlangsung aman dan lancar hingga penetapan perolehan suara dan pemenangnya.

Namun, menjelang pelaksanaan pilkades di Desa Tanjungkarya, kata Kapolres, ada seorang warga yang membuat kegaduhan dan meresahkan masyarakat yang memiliki hak sah menyalurkan suaranya.

"Masyarakat bersama Polisi, TNI langsung mengamankan pelaku dan dibawa ke Mapolres Garut, dan sekarang sudah ditahan," katanya.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat Undang-undang Darurat karena membawa senjata tajam jenis golok kemudian pasal tentang ancaman dengan hukuman di atas lima tahun.

Insiden itu, kata dia, tidak mengganggu proses pelaksanaan pilkades di Desa Tanjungkarya mulai dari tahapan pencoblosan sampai penghitungan dan penetapan calon kepala desa terpilih.

"Proses sampai hasil tidak terganggu karena semua masyarakat sudah sepakat untuk menjaga situasi tetap aman," ujarnya.

Ia menambahkan, jajarannya telah menyebarkan personel untuk mengamankan tahapan pelaksanaan pilkades serentak di 125 desa.

Saat hari pelaksanaan Selasa (5/11), kata Kapolres, dilakukan pemantauan langsung ke sejumlah desa yang menyelenggarakan pilkades bersama unsur pimpinan daerah.

"Kami beberapa kali melakukan patroli, semuanya lancar, partisipasi masyarakat bagus dari pagi sampai malam," katanya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.