Sukses

BMKG Beberkan Dampak Gempa Pangandaran Magnitudo 4,9

Gempa bumi berkekuatan 4.9 berpusat di koordinat 8.16 LS - 107.89 BT, tepatnya berada di laut pada jarak 84 Kilometer Barat Daya Kabupaten Pangandaran dengan kedalaman 31 kilometer.

Liputan6.com, Pangandaran - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat dan sekitarnya kembali diguncang gempa bumi tektonik pada pukul 15.38 WIB. Gempa bumi berkekuatan 4.9 berpusat di koordinat 8.16 LS - 107.89 BT, tepatnya berada di laut pada jarak 84 Kilometer Barat Daya Kabupaten Pangandaran dengan kedalaman 31 kilometer.

Menurut Kepala Balai BMKG Wilayah II Tangerang Hendro Nugroho, berdasarkan hasil monitoring BMKG hingga pukul 1610 WIB, belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Hendro mengatakan masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan terus mengikuti informasi dari BMKG, karena otoritasnya akan terus memantau perkembangan gempa bumi tersebut.

"Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Pangandaran dengan skala intensitas I - II MMI. Namun, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut," kata Hendro dalam keterangan resminya, Bandung, Jumat, 1 November 2019.

Hendro menjelaskan, ditinjau dari lokasi epicenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal. Hal itu akibat adanya aktivitas gempa bumi di intraslab Lempeng Eurasia.

Hendro meminta kepada seluruh lapisan masyarakat agar memastikan informasi resmi gempa bumi dengan skala Magnitudo kurang dari lima, hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui website (http://balai2.bmkg.go.id/).

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.