Sukses

John Wempi Wetipo, Pendobrak Infrastruktur di Pegunungan Tengah Papua

Saat menjabat sebagai Bupati Kabupaten Jayawijaya dua periode, Wempi mampu membangun Kota Wamena dengan kemajuan yang cukup pesat.

Jayapura - Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kabupaten Jayawijaya menyambut baik Presiden Joko Widodo memilih John Wempi Wetipo sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.

Terpilihnya Wempi diyakini oleh pelaksana kontruksi ini secara khusus dapat membuat Papua lebih diperhatikan oleh pemerintah, dalam bidang infrastruktur.

Ketua Gapensi Kabupaten Jayawijaya, Fred Hubi menuturkan Wempi dikenal sebagai pelopor pembangunan infrastruktur di wilayah pegunungan tengah Papua. Wempi telah mewujudkan pembangunan di Kabupaten Jayawijaya dengan tingkat kemahalan kebutuhan pokok yang serba tinggi. Misalnya saja sampai saat ini harga semen di Wamena masih Rp600 ribu per sak.

"Saat menjabat sebagai Bupati Kabupaten Jayawijaya dua periode, Wempi membangun Kota Wamena dengan kemajuan yang cukup pesat. Misalnya ia sanggup membangun gedung pemerintahan otonom 7 lantai, lalu pembangun salib 54 meter di depan Kantor Bupati Jayawijaya," ujar Fred yang mengenal Wempi sebagai sosok yang memiliki pemikiran cerdas di tengah keterbatasan infrastruktur di Papua.

Wamen PUPR, John Wempi Wetipo bersama Ketua Gapensi Jayawijaya, Fred Hubi. (Liputan6.com/Fred Hubi/Katharina Janur)

Tak hanya itu saja, sebanyak 40 distrik di Kabupaten Jayawijaya, hanya tersisa 2 distrik yang sampai saat ini belum dapat tembus dengan jalan darat. "Sebanyak 38 distrik semua dapat tembus dengan motor dan juga kendaraan roda empat. Tak ada salahnya memang jika Pak Presiden memilih beliau (Wempi) sebagai Wamen PUPR," ujarnya.

Fred yakin John Wempi Wetipo dapat bekerja keras membantu menteri PUPR dalam membangun Indonesia dan Papua pada khususnya.

Fred menyebutkan Wempi adalah seorang Pegawai Negeri Sipil yang memulai kariernya di Dinas Pariwisata, lalu menjabat sebagai Kabag Umum  Pemkab Jayawijaya dan ia berhasil duduk di kursi Bupati Jayawijaya dua periode, mulai 2008-2018.

"Sejak menjabat sebagai Bupati Jayawijaya, Wempi melakukan banyak gebrakan pembangunan. Merubah perkembangan di Kota Wamena, serta penertiban ruko, penyeragaman infrastruktur hingga mampu melistriki hampir di seluruh kampung di Jayawijaya," jelasnya.

Fred mengenal Wempi sebagai sosok pemikir yang memiliki banyak terobosan di tengah keterbatasan di wilayah pegunungan tengah Papua. Wempi saat ini juga menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Papua.

"Beliau cerdas dan sosok kebapakkan yang luar biasa. Kami berharap Wempi sebagai orang asli Papua dapat mengubah infrastruktur di daerah terpencil sekalipun, dengan tingkat kesulitan dan kemahalan yang telah ia alami di Papua," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aktif di Bidang Sosial

Wempi yang pernah ikut bertarung pada Pilkada Gubernur Papua 2018 dikalahkan oleh petahanan Lukas Enembe. Kekalahan tak membuatnya terpuruk. Ia bangkit dan membuktikan dirinya mampu bersaing di tengah keterpurukan.

Wempi lantas menggeluti usaha yang dimilikinya yakni sebuah hotel mewah di Kota Wamena serta SPBU dan usaha lainnya.

Bukan hanya itu, sejak dulu ia juga aktif pada bidang pendidikan dan sosial lainnya. Wempi memiliki Yayasan Baliem Mission Center (BMC) yang fokus pada pendidikan dan kesehatan, khusus di wilayah terpencil yang ia dirikan pada 2006.

Wempi yang duduk sebagai direktur pada yayasan ini menyebutkan Baliem Mission Center selalu menjangkau yang tidak terjangkau. "Kami ingin membangun masyarakat lebih baik, artinya kualitas hidup dapat meningkat dan sebagainya. Banyak suku bangsa yang hidup terisolasi, terabaikan dan terpinggirkan," jelasnya dalam sebuah kesempatan.

Wempi yakin jika masyarakat hidup layak dan sehat, serta berpendidikan baik, maka dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat itu sendiri.

Dalam pelayanannya, Baliem Mission Center tak hanya menjangkau Papua, tapi juga pada daerah terpencil di Papua Barat.

Pelayanan BMC biasanya dilakukan dengan keterlibatan petugas kesehatan dan pendidikan yang dengan sukarela bergabung dalam setiap pelayanannya. 

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.