Sukses

Menyusuri Keindahan Pagi Batu Bertingkat Linggaratu yang Fenomenal

Berlokasi tidak jauh dari pusat Kota Garut, kawasan wisata alam Batu Bertingkat Linggaratu kerap menjadi destinasi wisata pilihan bagi mereka yang suka wisata petualangan.

Liputan6.com, Garut - Berlokasi tidak jauh dari pusat Kota Garut, kawasan wisata alam Batu Bertingkat Linggaratu kerap menjadi destinasi wisata pilihan bagi mereka yang suka wisata petualangan.

Berada di Kampung Babakan Sukasirna, Desa Sindangpalay, Kecamatan Karangpawitan, deretan batu besar berusia belasan abad ini sangat cantik berpadu dengan asrinya alam hutan Linggaratu. 

"Kirain jauh di wilayah Garut selatan, ternyata masih di dekat kota Garut,” ujar Deni, salah satu wisatawan kepada Liputan6.com, Senin (14/10/2019).

Berjarak sekitar 8 kilometer dari pusat Kecamatan Karangpawitan, atau sekitar 21 kilometer dari pusat kota Garut, keberadaan Desa Wisata batu bertingkat Linggaratu memang mudah dikunjungi.

"Untuk sementara memang paling banyak yang berziarah," katanya.

Suasana alam sekitar yang masih asri, menyimpan sejumlah potensi wisata untuk dinikmati. Tak mengherankan, banyak peziarah yang jatuh hati pada kawasan wisata Desa Linggaratu tersebut.

"Memang masih sederhana belum ada yang mengelola," katanya.

 

Menurut warga sekitar, keberadaan batu bertingkat Linggaratu tidak lepas dari sosok Prabu Kingking, penyebar agama Islam pertama di Garut sekitar 13 abad yang lalu. Konon banyak selentingan menyebut, Prabu Kingking punya ilmu yang mampu mengangkat batu hingga menjadi bertingkat-tingkat. Nama Prabu Kingking itulah yang membuat banyak orang menziarahi tempat ini.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Destinasi Wisata Baru

Terkait keberadaan Wisata Alam Batu Bertingkat, Camat Karangpawitan, Rena Sudrajat mengatakan, destinasi wisata itu punya potensi untuk berkembang. Apalagi lokasinya berada di hutan yang masih alami. "Tinggal dukungan dari masyarakat sekitar," ujarnya.

Rena mengatakan, meski saat ini jumlah kunjungan wisatawan masih didominasi wisatawan lokal, namun tercatat ada beberapa wisman yang datang ke lokasi wisata itu.

"Kami selaku pemerintah tengah merancang bagimana agar kawasan wisata itu optimal," kata Rena.

 

Untuk menarik lebih banyak kunjungan wisatawan, Pemda berencana melakukan penataan potensi wisata Linggaratu.

"Nanti tidak hanya wisata religi, namun juga bisa wisata edukasi, wisata alam terbuka plus ragam kuliner," katanya.

 

3 dari 3 halaman

Butuh Inovasi

Iwan (45), Ketua RW 05 Desa Sindangpalay mengakui sejak lama kawasan objek wisata alam Linggaratu sudah mulai dikunjungi banyak orang. "Semoga dengan peresmian ini menjadi motivasi bagi warga sekitar," katanya.

Untuk meningkatkan minat kunjungan, masyarakat sekitar berharap pemda Garut segera mengubah wajah kawasan Desa Wisata Linggaratu lebih menarik. "Termasuk kami minta publikasikan juga wisata kami dan potensinya," katanya.

Ketua Asosiasi Usaha Daya Tarik Wisata (AUDTW) Garut, Anton Galuma, mengatakan kawasan wisata alam Linggaratu, menyimpang segudang potensi untuk dikembangkan, namun masih minim inovasi.

Dalam catatanya, selain potensi religi dengan menghadirkan riwayat sejarah Prabu Kinking dalam menyebarkan agama islam di kawasan itu, juga bisa ditampilkan potensi wisata alam dengan spot menarik.

Sebut saja arena wisata untuk camping ground, termasuk kehadiran goa Linggaratu, dengan segudang misteri yang menyertai. "Spot-spot itu masih perlu terus dibenahi agar nantinya lebih menarik lagi," ungkap Anton.

Rena menambahkan, untuk meningkatkan kesadaran wisata masyarakat sekitar, lembaganya berencana menggelar kegiatan bioskop rakyat. "Semakin sering semakin bagus," katanya.

Dengan upaya itu, diharapkan semakin banyak masyarakat yang mengetahui potensi wisata Linggaratu, termasuk wisatawan baru. "Ada sisi sosialisasi informasi dan edukasi, sekagus hiburan rakyat," katanya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.