Sukses

Dampak Kebakaran, Sebagian Objek Wisata Kawah Putih Ditutup Sementara

Objek wisata di Kawah Putih untuk sementara ditutup sebagian sampai situasi dinilai aman usai kebakaran lahan yang terjadi pada Senin (7/10/2019) lalu.

Liputan6.com, Bandung - Objek wisata di Kawah Putih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat untuk sementara ditutup sebagian sampai situasi dinilai aman usai kebakaran lahan yang terjadi pada Senin (7/10/2019) lalu.

"Mulai hari ini ditutup sebagian, terutama terkait dengan wahana untuk swafoto yang ikut terbakar. Tidak mungkin kan dipersilakan masuk," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko ditemui di Mapolda Jabar, Selasa (8/10/2019).

Selain titik swafoto, lanjut Trunoyudo, akses ke Kawah Putih masih bisa dilalui.

"Akses masuk tetap bisa dilalui karena hanya beberapa titik saja (kebakaran lahan). Jadi tidak keseluruhan, hanya sebagian yang ditutup," ujarnya.

Penutupan sebagian objek wisata tersebut menurut Trunoyudo merupakan imbauan kepada pihak pengelola wisata. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi korban jiwa.

"Petugas kita yang diturunkan ke lapangan baru dari Polres Bandung. Mereka juga sudah berkoordinasi dengan Kodim, BPBD," ujarnya.

Seperti diketahui, kebakaran di kawasan Kawah Putih terjadi pada Senin, 7 Oktober 2019, pada pukul 14.00 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Sedangkan, dampak dari kebakaran di Kawah Putih Ciwidey, lahan terbakar sekitar 15 hektare.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Polisi Lakukan Penyelidikan

Trunoyudo mengatakan, saat ini pihak Polres Bandung dibantu Polda Jabar masih berupaya melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kebakaran lahan di Kawah Putih.

Menurut Trunoyudo, penyebab kebakaran bisa saja terjadi karena dua faktor, yakni faktor alam dan faktor manusia.

"Karena sekarang musim kemarau, tentu kan banyak alang-alang, rumput, serta pepohonan mengering, itu berpotensi karena bahan yang mudah terbakar," ujarnya.

Adapun faktor manusia, lanjut Trunoyudo, bisa saja terjadi akibat disengaja maupun tidak sengaja. Untuk itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat dapat menjaga lingkungan.

"Kalau disengaja kan perlu alat bukti penyelidikannya, tapi kalau tidak sengaja bisa saja karena masyarakat membuang sampah sembarangan seperti puntung rokok, botol air mineral," ucapnya.

Simak video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.