Sukses

2 Warga Calon Ibu Kota Baru Tewas Tersambar Petir

Petir saat hujan deras mengguyur Desa Telemow, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, memakan korban jiwa.

Liputan6.com, Penajam Paser - Petir saat hujan deras mengguyur Desa Telemow, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, memakan korban jiwa. Dua dari empat warga itu meninggal dunia tersambar petir, Senin pagi (7/10/2019), pukul 09.25 Wita.

Informasi yang diperoleh, keempat warga RT 13 Desa Telemow Kecamatan Sepaku tersebut tersambar petir ketika sedang berteduh di bawah pohon besar karena hujan cukup deras mengguyur daerah itu.

"Petugas BPBD bersama aparat Desa Telemow langsung melakukan evakuasi setelah mendapatkan informasi ada warga yang tersambar petir," kata Kepala Sub Bidang Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, Nurlaila seperti dikutip Antara.

Ia menimpali lagi, dari keterangan yang didapatkan, saat keempat warga Desa Telemow tersebut sedang bekerja merintis di kebun, turun hujan cukup deras dan mereka langsung berteduh di bawah pohon besar.

"Saat petir, para korban yang berteduh di bawah pohon besar itu langsung tersambar, dan para korban sudah dievakuasi," ujar Nurlaila.

Keempat warga RT 13 Desa telemow, Kecamatan Sepaku, korban tersambar petir tersebut yakni, Thony Tampang (25), Alfius Tappang (37), Mathius Tampang (59) dan Marten Kambu (62).

Akibat kejadian tersebut Mathius Tampang dan Marten Kambu meninggal dunia, sedangkan Thony Tampang dan Alfius Tappang masih menjalani perawatan di pusat pelayanan kesehatan.

"Dua korban meninggal dunia Mathius Tampang dan Marten Kambu sudah dijemput keluarganya di Puskesmas Maridan dan dibawa ke rumah duka," ucap Nurlaila.

Sementara Thony Tampang menjalani perawatan di Puskesmas Maridan, Kecamatan Sepaku, dan Alfius Tappang yang mengelami luka cukup parah dirujuk ke rumah sakit Balikpapan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.