Sukses

PP Muhammadiyah Minta Polisi Usut Tuntas Kematian Kader IMM di Kendari

Ketua Umum PP Muhammadyah Haedar Nashir juga mengajak seluruh jajaran internal agar menjaga suasana tetap tenang.

 

Liputan6.com, Yogyakarta - Usai meninggalnya Randi, salah satu kader Ikatan Mahasiswa Muhammadyah (IMM), saat menggelar aksi demonstrasi di Kendari, PP Muhammadyah melalui ketua umumnya Haedar Nashir mengajak semua elemen dalam organisasi itu untuk tetap tenang.

"Termasuk organisasi otonom, amal usaha, majelis, lembaga, PCIM, dan semua institusi di lingkungan persyarikatan untuk tetap menjaga suasana kondusif dan sepenuhnya mengikuti langkah dan kebijakan PP Muhammadiyah," ujar Haedar kepada Liputan6.com, Jumat (27/9/2019).

Haedar mengaku telah berkomunikasi dan mendesak Kepolisian RI untuk mengusut tuntas dan melakukan investasi secara objektif. Aparat diharapkan mampu mengambil langkah hukum yang tegas dan seadil-adilnya serta terbuka dalam menangani peristiwa tersebut. Ia juga mengapresiasi langkah positif yang dilakukan teman-teman DPP IMM dan PWM Sulawesi Tenggara.

Ketua Majelis Hukum dan HAM (MHH) PP Muhammadiyah, Trisno Raharjo mengatakan, Kepolisian RI harus memeriksa secara menyeluruh petugas kepolisian yng bertugas mengamankan aksi mahasiswa di Kendari.

"Sehingga dapat ditetapkan pelaku yang bertanggung jawab terhadap penggunaan kekuatan yang menyebabkan Randi meninggal dunia akibat luka tembak," ucapnya.

Ia juga meminta polisi tidak hanya memastikan pelaku di lapangan, melainkan juga pemeriksaan kepada penanggungjawab pengamanan.

Menurut Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini kepolisian waijib melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tupoksi dan penempatan personel dalam mengamankan aksi unjuk rasa. Mereka juga harus memperbaiki tata cara penanganan unjuk rasa supaya tidak terulang penerapan cara kekerasan yang menyebakan pengunjuk rasa mengalami luka serius sampai dengan kematian.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.